Part 23✓

2.6K 188 11
                                    

•Happy reading•

Setelah berapa jam menikmati langit malam. Alexia mulai merasakan kedinginan bahkan ia juga sudah menguap berkali-kali karena merasa ngantuk.

"Ayo kita kembali kedalam Silas" ajak Alexia menatap Silas yang masih duduk

"Iya" ucap Silas menatap Alexia

Silas memperhatikan gerak gerik Alexia yang sedikit menggigil kedinginan membuatnya membuka jasnya dan memasangkannya ke Alexia

"Pakai ini supaya kamu tidak kedinginan" ucap Silas menatap lurus ke Alexia

Lalu Silas mengandeng tangan Alexia dan disambut dengan baik oleh Alexia. Mereka berdua masuk ke dalam aula akademi dengan tangan yang masih bergandengan.

Semua orang yang ada di dalam aula yang mulanya sibuk dengan dunia masing-masing menoleh menatap kedua sejoli bucin dengan berbagai tatapan.

Ada yang menatap bahagia, senang, iri, malas, dll. Semua tatapan itu hanya mengarah ke satu arah yaitu ke kedua sejoli bucin.

Hingga tiba tiba sebuah serangan anak panah beserta sihir mengarah ke Silas ah tidak lebih tepatnya mengarah ke Alexia.

Dengan cepat Silas menangkis anak panas itu dan membalas sihir yang menyerang itu dengan sihirnya.

'Energi ini dan anak panah ini' batin Alexia menatap anak panah yang ditangkis Silas

'Shitt dia berada disini' batin Silas menatap sekeliling dengan tatapan tajam

Silas mengeluarkan sihir pelindungnya dan mengarahkan ke semua orang termasuk ke Alexia sendiri walaupun ia tahu bahwa Alexia tidak memerlukan sihir pelindung.

Setelah memberi semua orang pelindung, Silas bersiul memanggil para bayangannya. Tiba tiba muncul sosok berpakaian hitam yang lebih dari 10 orang menatap hormat Silas.

"Kalian semua bawa semua orang yang ada disini keluar. Karena tempat ini akan di serang" perintah Silas terkesan dingin

Semua bayangan mengangguk dan mulai membawa satu per satu orang keluar dari aula akademi.

Hingga semuanya telah keluar dari aula akademi dan menyisakan Silas, Alexia dan 2 orang bayangan. Tiba tiba seseorang masuk ke dalam aula akademi dengan tawa jahatnya.

Sedangkan di luar aula akademi sana, semua orang menampilkan ekspresi terkejut mereka saat melihat sosok ular besar berwarna hijau besar menatap mereka lapar.

"Razel" ucap Alexia dan Silas secara bersamaan

"Halo teman lama. Apa kabar Alexia? ah Eria maksudnya" sapa Razel seolah akrab dengan Alexia

Alexia yang mendengar itu hany bedecih tak menanggapi sapaan Razel bahkan ia juga sudah mengeluarkan pedang dan kedua hewan sihirnya.

Yang berada di luar aula akademi menjadi terdesak dan masuk kembali ke dalam aula akademi karena sosok ular besar itu maju ke arah mereka dengan membuka mulutnya.

Alexia yang melihat semua orang yang awalnya keluar kini masuk kembali ke dalam aula menatap marah semuanya.

"Kenapa kalian masuk kembali?" bentak Alexia

"Maaf Lady tapi itu" tunjuk salah satu dari mereka

Alexia mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh orang tersebut. Ia menatap kaget sosok ular besar berwarna hijau.

"Razel ini ulah mu kan" bentak Alexia menatap tajam Razel

"Kamu sudah tahu jawabannya Eria" jawab Razel dengan santai

Aɳƚαɠσɳιʂ Fιɠυɾαɳ - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang