Part 19✓

2.8K 230 1
                                    

Happy reading•

Setelah masalah besar yang terjadi saat pertandingan Jenifer dengan Ghea. Para juri memutuskan Jenifer lah pemenang dalam pertandingan duel pedang ini.

Sedangkan Ghea? Dia di diskualifikasi oleh para juri karena menggunakan kekuatan sihir pada pertandingan duel pedang ini.

"ALEXIA GUINEVERE ARBENZON MELAWAN DEVANO ZAVERO ENSTAIN" teriak juri

Jenifer yang mendengar nama Alexia disebut pun bersorak menyemangati Alexia. Bahkan Raya dan Vera juga turut menyemangati Alexia.

'Siapa kira aku akan melawan calon sekutu ku sendiri' batin Alexia terdengar pasrah

"Semangat Xixi kamu harus menang lawan Devan" ucap Jenifer diselangi dengan alisnya yang naik turun

"Semangat Xixi jangan kalah ya" ucap Raya dan Vera bersamaan

"Mari kita melawan calon raja kerajaan ini" gumam Alexia sambil berjalan menuju ke atas panggung

Setibanya di atas panggung Alexia berhadapan dengan sosok berwajah tampan yang menatapnya dengan datar.

"Halo Devan" sapa Alexia dengan ceria

Devano yang mendengar itu hanya menatap datar Alexia tanpa membalas sapaan Alexia tersebut.

"Cuek benar jadi laki, itu laki atau ubi?" sinis Alexia menyindir Devano

Alexia malah menjadi tambah kesal saat melihat Devano yang tidak merasa disindir.

"Semoga kamu menang Devan. Tetapi sepertinya tidak karena akulah yang akan menang" ucap Alexia dengan tawa mengejek kepada Devano

Devano yang mendengar itu lantas menatap Alexia dengan tajam.
"Apakah anda yakin Lady bahwa andalah yang akan menang?" sindir Devano menatap sinis Alexia

Alexia yang ditatap sinis pun membalas dengan lebih sinis bahkan ia juga menjulurkan lidahnya seorang mengejek Devano. Devano yang melihat itu hanya diam menahan geram kepada Alexia.

"PERTANDINGAN KITA MULAI" teriak sang juri yang membuat kedua peserta itu mengeluarkan pedang mereka

"Jangan terlalu sungkan dengan saya Devan hanya karena saya seorang perempuan. Lawan saya dengan segala kekuatan mu" ucap Alexia sebelum menyerang Devan dengan tekniknya

Devan menangkis serangan Alexia dengan mudah, bahkan ia juga turut membalas serangan Alexia dengan tekniknya.

"Saya tidak akan sungkan kepada anda Lady. Karena di arena ini saya menganggap pria dan wanita itu sama" ucap Devano diselangi senyum smirknya

Mereka berdua saling menyerang satu sama lain. Meski serangan mereka satupun tak ada yang membuahkan hasil.

Alexia masih saja fokus menyerang titik vital kelemahan Devano. Sedangkan Devano juga sama fokus menyerang titik vital kelemahan Alexia.

Hingga akhirnya Devano mengeluarkan hewan sihirnya yaitu Elang berkaki empat yang tak lain Griffin. Alexia yang melihat itu juga ikut mengeluarkan Miu.

Kedua hewan sihir mereka saling bertatapan tajam. Bahkan keduanya mulai mengeluarkan kekuatan masing-masing.

Oh iya di dalam pertandingan duel pedang ini memperbolehkan menggunakan hewan sihir tetapi hewan sihirnya harus menyerang hewan sihir lawan bukan lawan ya. Kalau menggunakan sihir mana yang ada di tubuh peserta akan dikualifikasikan oleh para juri.

Kedua hewan sihir itu saling berada kekuatan. Sedangkan pemilik mereka juga berada kekuatan dengan pedang.

Sudah beberapa lama mereka bertanding masih memperlihatkan bahwa hasilnya itu seri. Hingga Alexia melesetkan pedangnya ke arah Devano.

Devano yang masih sibuk menyerang titik vital kelemahan Alexia pun tak bisa menghindar karena pedang Alexia sudah 2 cm dari dirinya.

Hingga akhirnya pedang Alexia menggores bahu Devano yang membuat bahu Devano berdarah. Sedangkan Alexia hanya menatap bangga hasil lesetannya.

"Sepertinya anda tidak bisa menghindar Devan" ejek Alexia dengan tangan yang memutar-mutar pedangnya

Devano yang mendengar itu menggeram marah dan menyerang Alexia dengan brutal namun gesit.

Hingga dari beberapa tekniknya berhasil mengenai tangan Alexia yang membuat tangan Alexia tergores sedikit dan mengeluarkan darah.

Alexia yang menatap tangannya mengeluarkan darah hanya tertawa kecil. Hingga ia menatap tajam sosok Devano yang membuat Devano seketika merinding namun dengan cepat ia menghilangkan rasa ketakutannya itu.

Devano melanjutkan serangannya kepada Alexia. Sedangkan Alexia hanya dengan santai menangkis serangan Devano, hingga ia menemukan sebuah celah yang membuatnya menyerang pedang Devano.

Dan pedang Devano terhempas begitu saja ke bawah panggung. Alexia yang melihatnya tersenyum smrik, ia dengan cepat mengarahkan pedangnya ke leher Devano.

"Baiklah aku menyerah" ucap Devano pasrah mengangkat kedua tangannya

Para juri yang melihat itu sontak bertepuk tangan bahkan memuji Alexia yang bisa memenangkan pertandingan duel pedang ini.

"Selamat Alexia kamu menang" ucap salah satu juri dengan bangga

"Terimakasih" ucap Alexia tersenyum tipis

Sedangkan kedua hewan sihir mereka telah kembali ke sisi pemiliknya. Keadaan keduanya tentu tak baik saja. Dengan Miu yang ekornya tergores, sedangkan Griffin Devano yang bulu sayapnya ada yang lepas.

"Selamat atas kemenangan mu Lady Alexia" ucap Devano tulus sambil memberikan tangannya

"Terimakasih Devan. Kamu juga hebat tadi menggunakan pedang" ucap dan puji Alexia sambil menjabat tangan Devano

Diam diam seseorang menatap cemburu Alexia yang menjabat tangan seorang pria. Sedangkan dirinya hanya bisa menatap diam sosok Alexia.

Disaat sela-sela kesenangan Alexia, mata Alexia menangkap sesuatu yang familiar diantara para penonton.

'Razel telah kembali' batin Alexia menatap tajam sosok yang sangat familiar dengannya

Sosok yang di tatap tajam oleh Alexia itu dengan cepat pergi keluar dari stadion pertandingan duel pedang akademi.

Sedangkan sosok yang tadi menatap Alexia cemburu kini menatap sosok yang familiar juga baginya.

'Razel' batin sosok itu dingin

Tak mau pusing memikirkannya Alexia kembali tersenyum manis menanggapi segala pujian peserta dan penonton untuknya.

Bahkan ia juga menerima pujian dari teman-temannya juga. Di antara mereka berempat semuanya dinyatakan menang tidak ada yang kalah.

Vera sudah bertanding ya guys tadi sebelum pertandingan Raya. Ia dinyatakan menang setelah bertanding dengan salah satu antik-antik Elena.

Untuk merayakan kemenangan mereka berempat. Alexia dan teman-temannya memutuskan untuk pergi ke pasar malam yang ada di kerajaan.

Alexia dan teman-temannya menatap kagum sekeliling mereka. Bahkan salah satu dari mereka sudah pergi nyelonong membeli sebuah cemilan kecil.

Alexia yang melihat itu pun ikut membeli cemilan kecil itu. Bahkan setiap mereka melewati stand makanan pasti akan mereka beli.

Kini mereka duduk di tempat yang tersedia disana. Mereka mulai memakan satu per satu makanan yang telah dibeli oleh mereka masing-masing.

"Ini sangat enak" puji Vera memakan sebuah daging yang ditusuk dan dibakar

"Apalagi yang ini juga sangat enak" timpal Jenifer menunjukkan sebuah makanan bulat yang berisikan daging didalamnya

"Ini juga kok" sahut Raya menunjukkan minuman yang berwarna merah muda kepada teman-temannya

Alexia yang melihat temannya saling memamerkan makanan mereka hanya terkekeh kecil. Ia kembali menikmati cemilan-cemilan kecil yang telah di beli olehnya.

Hingga hari sudah menjelang malam, Alexia dan teman-temannya memutuskan untuk kembali ke asrama karena besok mereka akan belajar seperti biasa lagi di akademi.
_______

-TBC-

Aɳƚαɠσɳιʂ Fιɠυɾαɳ - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang