Part 14✓

3.4K 242 7
                                    

Happy reading•

'Bukankah bagus aku membuat handphone di dunia ini. Kan aku jadi penciptanya, jadi ga perlu capek-capek cari siapa penciptanya, kan aku sendirinya' batin Alexia tertawa jahat

Setelah bertarung antar hewan sihir, semuanya di suruh Lucius untuk pergi ke laboratorium. Untuk membuat sesuatu dengan menggunakan sihir mereka.

"Sekarang aku akan membuat apa ya?" gumam Alexia menatap alat-alat yang ada di depannya

Ia menoleh ke sebelah kiri dan mendapati sosok Jenifer yang sedang mengubah alat-alat itu menjadi pedang. Lalu ia menoleh ke sebelah kiri, ia melihat Raya yang sedang mengubah alat-alat itu menjadi sebuah alat musik.

Lalu ia menoleh ke belakang dan melihat Vera yang mengubah alat-alat itu menjadi alat memasak seperti panci misalnya.

Setelah melihat teman-temannya yang sibuk mengubah alat-alat mereka. Kini Alexia memutuskan untuk membuat handphone saja, memang sudah dari awal ia memutuskan untuk membuat handphone tetapi ia harus melihat punya orang dulu.

Alexia menyusun alat alat itu menjadi persegi panjang, lalu ia mengucapkan mantra-mantra yang panjang dan lebar. Tiba tiba sebuah cahaya berwarna-warni timbul dari alat-alat itu.

Hingga beberapa menit kemudian, cahaya berwarna-warni itu redup dan menghilang begitu saja. Yang tersisa hanyalah benda pipih berbentuk persegi panjang yang sudah jadi.

Alexia memegang handphone buatannya itu, ia mencoba mengetes handphone buatannya itu sama dengan yang di zaman modern atau tidak.

Setelah mengetes handphone buatannya, Alexia menyimpulkan bahwa handphonenya ini memang sudah mirip dengan yang di zaman modern.

Tiba tiba Miu dan Liu keluar dari ruang dimensi Alexia. Mereka menatap Alexia bingung karena benda yang dipegang oleh Alexia.

Alexia menatap kedua hewan sihirnya dengan tatapan mengejek, karena kedua hewan sihirnya itu sedang dalam mode tubuh mengecil sekecil tikus malah.

"Kenapa tubuh kalian menjadi kecil begini?" Ejek Alexia

"Kami begini karena tidak mau mengganggu teman sekelas mu yang sedang sibuk" timpal Liu dengan kesal mewakili mereka berdua

Miu mendekati benda pipih yang ada di genggaman tangan Alexia.
"Ini apa Xixi?" tanya Miu penasaran

"Ini? Eumm ini namanya handphone" ucap Alexia menunjuk handphone yang ada di genggaman tangannya

"Benda ini bisa mencari informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan juga bisa melukis seseorang" jelas Alexia yang membuat Miu menggangguk

"Melukis seseorang itu contohnya apa?" nimbrung Liu yang penasaran

"Seperti ini" Alexia membuka handphone itu dan menekan apk kamera. Lalu ia memfokuskan kamera ke arah Jenifer. Ia menekan tombol yang bertuliskan foto.

"Nah ini dia hasilnya" Alexia menunjukkan gambar hasil fotonya kepada Liu dan Miu

"Wah seperti asli ya Xixi" puji Miu dengan senang

"Hebat juga benda ini Xixi" ucap Liu yang membuat Alexia membusungkan dadanya dengan bangga

"Tentu lah hebat. Siapa juga yang buat?" ucap Alexia dengan bangga

Tiba tiba terdengar suara yang memanggil nama Alexia.
"ALEXIA GUINEVERE ARBENZON" panggil guru yang mengawas

Alexia menoleh ke guru itu dan berjalan mendekati guru tersebut.
"Ada apa pak?" tanya Alexia menyerngit bingung menatap guru itu

"Mana hasil percobaan kamu?" tanya guru itu balik

"Ini" ucap Alexia memberikan handphone itu kepada guru pengawas itu

Guru itu menerimanya lalu ia memperhatikan setiap inci handphone buatan Alexia.

"Apa gunanya benda ini?" tanya guru itu

"Banyak pak. Bisa mencari informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan melukis orang lain" jelas Alexia

"Bagaimana caranya?" tanya guru itu lagi

Alexia mulai menjelaskan detail tentang handphone buatannya, bahkan juga apk yang ada di dalam handphonenya.

Semua murid kelas A yang sibuk membuat benda mereka, menjadi penasaran saat Alexia menjelaskan tentang benda buatannya. Mereka yang mendengar itu terkagum-kagum menatap benda buatan Alexia.

"Hebat juga buatan kamu Alexia" puji guru pengawas itu

"Tetapi-" ucap guru itu berhenti karena di potong oleh Alexia

"Tetapi kenapa pak?" tanya Alexia cepat

"Benda buatan kamu ini termasuk benda pusaka kekaisaran" jelas guru itu yang membuat Alexia dan semua murid kelas A melotot

"Apa!! Bagaimana mungkin pak?" tanya Alexia dengan ekspresi terkejut

"Karena kaisar memberikan surat ke akademi ini kemarin yang berisikan tentang benda yang dibuat dan bentuknya persegi panjang akan menjadi pusaka kekaisaran" jelas guru itu dengan cepat namun jelas

Alexia dan murid kelas A tambah melongo mendengar penjelasan guru tersebut.

'Tambah curiga gue kalau ni kaisar orang zaman modern' batin Alexia

Guru tersebut membawa benda pipih buatan Alexia ke sebuah kotak. Lalu ia meletakkannya disana. Guru tersebut mulai mengucapkan beberapa mantra dan kotak tersebut hilang dari hadapan semua murid kelas A.

Alexia yang melihat benda buatannya dijadikan benda pusaka hanya bisa menangis dalam batin. Bagaimana bisa itu menjadi beda pusaka, padahal aku ingin mengedarkannya ke semua bangsawan biar mendapatkan duit.

"Yang sabar ya Xixi" ucap Miu sedu menatap nonanya yang sedih

Sedangkan Liu hanya menertawakan Alexia karena tidak berhasil menjual benda buatannya.

"Untung aku punya kamu Miu" bisik Alexia kepada Miu

"Rasanya aku ingin mencabut darahku dari kepala Liu. Memang sudah sepantasnya kamu saja menjadi hewan sihir ku Miu" ucap Alexia kepada Miu dan menatap sinis Liu

Liu yang mendengar pun terdiam, karena ia tahu bahwa kata kata Alexia tidak hanya sekedar ancaman.

-o0o-
Flashback on

Alexia sedang menatap sekeliling kamarnya dengan bosan. Hingga matanya tertuju ke sebuah benda yang membuatnya penasaran.

Ia mendekati benda itu, ia mulai menekan-nekan benda tersebut. Saat ia menekan tombol kecil berwarna merah, tiba tiba sebuah lemarinya bergeser dan menampilkan pintu berwarna coklat.

Alexia berjalan mendekati pintu itu, ia membuka pintu itu dan masuk ke dalam. Setibanya di dalam Alexia menatap kagum isi dari balik pintu itu.

Terdapat benda-benda yang tidak bisa di pegang sembarang orang disana. Hingga salah satu jari tangan Alexia tidak sengaja tergores karena pedang yang membuat darah Alexia jatuh ke pedang itu.

Tiba tiba sebuah cahaya muncul di pedang itu, keluar lah sosok naga hitam besar menatap Liu dengan hormat.

'Sepertinya dia sudah terkena darah ku dan menjadi hewan sihirku' batin Alexia menatap naga hitam di depannya

"Sekarang nama mu Miu" ucap Alexia yang dianggukan oleh naga hitam itu

Tiba tiba Liu keluar dari ruang dimensi Alexia. Ia menatap tak suka akan sosok Miu.

"Kenapa kamu menerimanya menjadi hewan sihirmu Xixi" ucap Liu dengan nada tak suka

"Aku secara tidak sengaja membuatnya menjadi hewan sihir ku Liu" jelas Alexia terkesan santai

"Tega kamu Xixi" ucap Liu dan masuk kembali ke dalam ruangan dimensi Alexia.

"Dih pengambek" sinis Alexia ketika Liu sudah masuk ke dalam ruangan dimensinya

Flashback end
______

-TBC-

Aɳƚαɠσɳιʂ Fιɠυɾαɳ - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang