14

69 5 6
                                    


Luna menggeliat di pelukan Zigy. Ia menatap wajah tampan yang semalam menciumnya mesra dan pagi ini pria ini sudah menjadi kekasihnya. Mimpikah Luna? Sepertinya tidak. Karena pria itu sekarang sedang menatapnya lekat.

"Morning mbak pacar." Goda Zigy. Luna menelusupkan wajahnya ke dada Zigy. Pria itu terkekeh melihat tingkah malu-malu Luna.

Di tempat lain.

Setelah memergoki sang kakak dan Luna tidur, Sharen kembali ke rumahnya.

"Lho? Sha, gak jadi jogging?" Tanya Kala pada putri bungsunya.

"Nggak Yah, tadi ke apartemenAbang, cuma abangnya masih tidur. Ya udah aku pulang aja soalnya gak ada yang bisa aku gangguin." Sharen menipiskan bibirnya. Kala hanya menggeleng melanjutkan acara membaca beritanya di Ipad.
Tak lama, Kana ibunda Sharen membawa nampan berisi pisang rebus dan kopi hitam yang tak lain adalah untuk 'sajen' ayah nya Sharen. Sajen adalah sebutan yang biasa Kana ucapkan untuk kopi hitam tanpa gula dan pisang rebus untuk suaminya.

Sharen pun bercerita hal yang sama ketika ibundanya bertanya kenapa ia tak jadi jogging.

"Bun.. Misalnya nih." Share menatap bundanya.

"Misalnya, Abang suka sama Kak Luna dan mereka Pacaran. Bunda sama ayah gimana?" Tanya Sharen.

Kala mengalihkan pandangannya dari Ipad dan menatap putrinya. kana pun menghentikan kegiatannya membuka kulit pisang, ia menatap Sharen.

***

Luna akhirnya mendapatkan Ijazah SMA nya. Seminggu lalu ia sudah mendaftarkan diri di salah satu kampus swasta. Setiap pulang kerja ia akan kuliah dari jam 6 sore hingga 9 malam. Luna nampak antusias dengan kegiatannya.

Tepat pukul 9 malam Luna baru saja selesai kuliah. Ia melangkah gontai karena perutnya yang terasa lapar. Sudah dua hari Zigy pergi ke Singapura karena urusan pekerjaan. Ia kesepian, sejujurnya.
Luna tersenyum pada petugas keamanan yang berdiri di pintu keluar kampus Luna. Aroma tanah yang baru saja tersiram air hujan menjalar di penciumannya.

"Ayo pulang..." Suara seseorang membuat Luna menoleh. Nampak Zigy di sana bersandar pada pintu mobilnya dengan lengan kemeja yang sudah di linting hingga sikut. Wajahnya nampak lelah namun tetap tampan.

"Pak!!" Seru Luna dengan wajah berbinar. Ia berlari menuruni tangga dan menghambur memeluk Zigy.
Sejenak ia menghirup aroma tubuh Zigy yang menenangkan. Pria tampan itu terkekeh melihat tingkah Luna yang menggemaskan. Ia mengusap punggung Luna dan memeluknya erat.

"Kangen...." Cicit Luna. Rupanya wanita cantik itu akan mengutarakan isi hatinya jika bertemu orang yang tepat.

"Masa?" Bisik Zigy. Luna melepaskan pelukannya dan menjauhkan wajahnya menatap Zigy.

"Kamu, nggak?" Luna berdesis pelan.

"I miss you more, Lun." Zigy mengecup bibir Luna secepat kilat.

Keduanya terkekeh pelan.

Zigy pria normal tentu saja. Ia tinggal satu atap dengan wanita cantik yang notabene adalah kekasihnya tentu saja membuat Zigy harus menahan hasrat yang selalu membuatnya kelimpungan.

Luna tampil cantik dengan balutan piyama satin berwarna hitam kontras dengan kulitnya yang putih pucat. Celana pendek yang hanya sebatas paha dan piyama lengan pendek membuat Zigy memahan nafasnya.

Luna sedang mencuci piring ketika tangan zigy terulur di pinggangnya.

"I miss you so much, Lun." Bisik Zigy membuat Luna meremang.

Luna segera mengeringkan tangannya dengan handuk bersih. Ia memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Zigy.

" Gombal!" Seru Luna dengan suara tertahan.

Zigy hanya tertawa. Ia menarik pinggang Luna dan mengikisi jarak di antara keduanya. Ia memagut bibir Luna dan menarik pinggang lebih menempel padanya.

"Pak.." Desis Luna ketika kecupan Zigy mendarat tepat di lehernya.

"Sssshhh..." Luna berdesis pelan. Zigy semakin merasa terbakar.

"I want you, Lun." Bisik Zigy tepat di depan bibir Luna. Wanita cantik bermata indah itu menggigit bibirnya.

Ia menunduk karena tak kuasa menerima tatapan dari Zigy.

Perlahan Zigy kembali memagut Luna dan melumat bibirnya lalu menariknya pelan hingga ke kamar Zigy. Ia menutup pintu dengan kakinya karena bibir dan kedua tangannya tengah sibuk meremas dada Luna.

ALWAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang