18

66 4 6
                                    

"Aku mau coba pake bikini boleh gak?"

"Kayak apa bentuknya?"

"Ini..."

"Gak boleh, terlalu seksi!!"

Begitulah kira-kira percakapan kamis sore ini. Luna ingin mencoba memakai bikini saat di Bali nanti, namun Zigy tak rela karena menurutnya bikini pilihan Luna terlalu seksi.

"Kalo gak seksi ya bukan bikini namanya!" Luna tetap tak mau kalah.

"Tapiiii Luna!! Bayangin deh, itu cuma nutup dada sam----Ya ampun ini cuma nutupin puting kamu aja,Luna!!" Zigy memekik dengan berlebihan menurut Luna.

"Ya terus gimana? aku gak punya bikini lagi, ini juga di kasih sama---Sharen." Luna menipiskan bibirnya.

"Hah????"

***

Kala dan Kana menatap wanita yang sedari tadi sibuk dengan putra sulungnya. Ada saja yang mereka ributkan. Kana melihat kilatan kebahagiaan di mata putra nya. Jelas Zigy dan Luna sangat serasi dal hal apapun.

"Lun, udah lama pacaran sama Zigy?" Pertanyaan Kana membuat Luna mengerjapkan matanya. Ia menoleh pada Zigy yang pura-pura tak mendengar percakapan Luna dan Kana.

"Bu.... Maaf." Luna menunduk.

"Kok minta maaf ? " Kana terkekeh.

"Misalnya, Ibu sama Bapak gak ngizinin aku deket-deket sama Pak Zigy, tolong kasih tahu Luna ya." Luna menunduk.

"Kamu bahagia sama Zigy?"

"Aku bahagia sama Luna, Bun." Zigy memeluk Kana dari belakang. Wanita itu menoleh dan menepuk lengan Zigy.

"Kan Bunda nanya sama Luna, bukan sama kamu." Kana memicingkan matanya.

"Lebih akurat jawaban dari yang bersangku langsung." Zigy mengurai pelukannya.

"Nanti di Bali, dari pada kalian kucing-kucingan sama Bunda, lebih baik check in di satu kamar aja." Ujar Kana segera beranjak menuju taman belakang dimana suaminya sudah menunggu.

Zigy menoleh pada Luna yang masih membisu.

"Kenapa?" Tanya Zigy.

"Bunda kamu---"

"Bunda udah tahu kok kamu udah aku apain aja." Bisik Zigy.

"Bunda lebih senang kita jujur tapi harus bertanggung jawab dari pada kita kucing-kucingan." Zigy menyeringai.

***

Privat villa milik keluar Zigy memang layak di acungi jempol. Luna sampai melongo di buatnya.

"Zi, nanti malam Ayah sama Bunda mau ketemuan sama om Izul di Kuta. Kalian gak apa-apa di tinggal?" Tanya Kala.

Kana menaikkan satu alisnya.

"Bersyukur sih tepatnya!" Ejek Kana. Luna tersipu malu.

"Bun, aku boleh gak izin nginep di luar?" Tanya Zigy. Kala dan Kana saling tatap.

"Dasar anak muda! Inget jangan bablas!" Kana memukul pelan lengan Zigy.

"Ya udah Bun, undang aja Izul sama yang lain ke sini." Kala memberi ide.

***
Hotel yang memiliki area privat beach dan privat swimming pool jelas tidaklah murah. Tetapi demi kenyamanan 'emosi' Zigy yang tak rela jika Luna mengenakan bikini di depan orang lain makanya di sinilah mereka sekarang. Zigy tengah menikmati udara sorenya di pinggir pantai. Luna yang masih sibuk di kamar mandi berjanji akan segera menyusul.

Sebuah usapan lembut terasa di kepala Zigy. Pria itu mendongak dan seketika ia mematung. Betapa tidak, Luna berdiri dengan hanya mengenakan bikini berwarna merah yang sangat kontras dengan kulitnya. Zigy menelan salivanya susah payah. Perut Luna yang ramping terlihat sempurna dengan bikini yang hanya menutupi area intim wanita itu.

"Gimana?" Tanya Luna.

"Gorgeous!" Zigy menarik tangan Luna hingga wanita itu jatuh ke pangkuannya.

Zigy tak ingin membuang waktu, ia melumat bibir Luna dan menelusuri di punggunh kekasihnya yang terbuka. Tali kecil yang mengikat bagian dada dan punggung itu seketika di lepaskan oleh Zigy.

"Pak!" Luna melepaskan ciumannya.

"Gak ada siapapun di sini, aku jamin!" Zigy menyeringai.




Next part ready for 21+ ya.. heheee happy reading :)

ALWAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang