"WOI ANJENG KEPALA GUE KOK BUNDAR GINI MENCODOL?!"
"APA SIH, YA PASTI KEPALA LO BUNDAR. LO MAUNYA KEPALA LO GIMANA?! KOTAK?! NTAR NANGIS!"
"TAPI INI MENCODOL?!"
Haruto menyentuh kepalanya lalu menekan-nekannya, berusaha agar kepalanya tidak mencodol. Jihoon yang melihatnya jadi kesal bukan main, ia melempar kotak pensil entah milik siapa ke arah Haruto. Pakai tenaga, membuat Haruto mengaduh dengan emosi.
"WOI ANJER YANG BENER! NANTI KEPALA GUE TAMBAH PENYOK!"
"OTAK LO ITU YANG PENYOK BABI!" seru Jihoon kesal bukan main. Haruto tak menghiraukannya, ia malah melanjutkan kegiatannya. Jihoon mendengus.
"Lain kali kalau lahir ambil antrian otak ya dek."
"Hmm."
"To, jendela lo emang selalu hitamkah?" tanya Jihoon kemudian merasa janggal, matanya bergulir memperhatikan jendela Haruto yang entah mengapa hari ini mempunyai vibes berbeda.
"Iye, ini kan malam," jawab Haruto asal.
"Gak gitu maksudnya bodoh!" semprot Jihoon, ngomong sama Haruto ini kayak ngomong sama bayi, gak ada bedanya. Bayi yang bodoh.
"Kayak ada orang tahu..." ucap Jihoon pelan, kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah jendela Haruto, menunjuknya. ''Ini tuh kayak ada—"
"Yah, ketahuan. Gak seru nih~"
Jihoon maupun Haruto membatu di tempatnya masing-masing. Suaranya membuat bulu kuduk mereka berdiri, meremang, Haruto yang sedang menyisir rambutnya menggunakan sisir Barbie akhirnya berteriak kesetanan.
"WOII SUARA SIAPA ITU?! KELUAR LO ANJER GUE GAK TAKUT! GAK LIHAT APA LO GU LAGI NYISIR?! SAMPAI KEPALA GUE MLETOT LO YANG GUE SALAHIN!"
Jihoon yang mendengarnya menutup kupingnya bising, ia kemudian dengan cepat membuka jendela rumah Haruto. Dan tahu apa yang terjadi? Bayangan hitam itu segera hilang dan hanya ada angin malam yang berhembus.
"Kayak deja vu film horor dah," celetuk Jihoon kemudian menutup jendelanya. "Palingan orang iseng, To."
Wajah Haruto berubah tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Challenge | Treasure ✔
Misterio / Suspenso❝ Tantangan game ini tidak akan sesulit sebelumnya. ❞