[ii] Challenge | Treasure ✔

▪︎ O3 ▪︎



"Kucing peliharaan lo mati noh, kagak lo kasih makan sih!"

Yoshi menatap kedua kucing peliharaan miliknya dengan nanar, keduanya mati, matinya karena kelaparan. Dan yang baru saja berbicara itu adalah pemungut sampah yang suka sekali memungut sampah rumah Yoshi.

Gimana gak suka? Sampahnya aja modelan ponsel Samsong dan Uphone yang kacanya retak doang dikit. Dikit banget kayak kegores. Yoshi suka buang-buang sampah berhadiah.

"Emangnya gue ke mana dah kok bisa lupa?" heran Yoshi geleng-geleng kepala. "Pak tolong kuburin kucing saya dong. Nanti saya kasih uang."

Bapak tukang pungut sampah ya suka banget lah disuruh begitu, ia dengan gesit mengubur tubuh kucing Yoshi di halaman rumah Yoshi.

Sementara Yoshi yang sedang duduk di halaman rumahnya melamun. Masih bingung, dia seperti melewatkan banyak hal, tapi ke mana? Dan apa?

Terakhir yang Yoshi ingat, ia sedang makan dengan santai di kampus lalu tiba-tiba semuanya gelap. Namun pagi ini ia terbangun di kamarnya dengan kondisi baik-baik saja.

Hmm... ya kali Yoshi bermimpi.

"Yoshi."

"Ap-ANJIR NGAKAK BANGET MUKA LO!"

Yoshi menunjuk-nunjuk wajah Yoonbin yang penuh sambal sembari tertawa. Wajah Yoonbin tambah datar aja, tadi ada anak-anak iseng yang mencet botol sambal keras-keras alhasil sambalnya muncrat ke mana-mana, dan wajah Yoonbin salah satu tempatnya.

"Ngapain lo wajah kayak begini malah ke rumah gue."

"Numpang cuci muka, rumah lo paling deket dari caffe."

"Oh."

Yoshi sih tidak apa-apa ada yang datang, toh orang tuanya selalu sibuk bekerja dan Yoshi selalu sendiri. Jadi bisa dibilang Yoshi justru senang.

"Bin."

"Hmm?"

"Lo ngerasa melewatkan sesuatu gak sih?" tanya Yoshi yang mengekori Yoonbin ke toilet. Yoonbin mengernyit, tak mengerti ucapan Yoshi. "Maksudnya?"

"Kayak lo lupa ingatan gitu..?"

"Gak tuh, kenapa emangnya?"

"Gue ngerasa aneh deh, kayak ada sesuatu yang gue lewatkan gitu," ucap Yoshi bercerita. Yoonbin manggut-manggut. "Mungkin lo kecapean doang makanya perasaan lo jadi aneh gitu."

"Masak sih?"

"Iya, lagian gak mungkin lo lupa ingatan. Emangnya kepala lo diapain? Dijedotin ke tembok? Gak kan?"

"Emangnya kepala harus dijedotin dulu baru bisa lupa ingatan?!"

"Iya lah, gak nonton sinetron ya lo?!"