▪︎ O5 ▪︎

1K 269 18
                                    

"Lampu akan menyala dalam lima menit, lalu mati dalam 10 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lampu akan menyala dalam lima menit, lalu mati dalam 10 menit. Jadi siapkan diri kalian, selamat bermain~"


Suara dari speaker itu membuat Junkyu dongkol setengah mati. Perlu diketahui bahwa kondisinya saat hendak masuk ke game ini sangat tidak elit. Pertama, waktu itu Junkyu sedang bertanding catur dengan seseorang dari sekolah lain, mewakili sekolah miliknya. Ia terhisap begitu saja lalu kembali dengan kondisi tidur, Junkyu pikir sih itu cuman mimpi, jadi ia dengan pedenya masuk ke sekolah.

Tapi apa yang didapatnya dari sekolah? Cacian dan sebuah ceramahan panjang lebar dari guru B.K. Setelah itu yang kedua kalinya, Junkyu sedang memarahi adek kelas yang sempat menjegalnya di toko elektronik untuk memperbaiki ponsel lalu terhisap begitu saja.

Mau taruh di mana wajah Junkyu?!

Udah sekolah telat dua tahun, masuk B.K. karena menghilang saat lomba pula.

Junkyu menyelonjorkan kakinya lalu duduk di lantai dengan santuy. Ia memposisikan dirinya senyaman mungkin. Junkyu ngantuk.

Mau tidur...

''Kak."

"Sat, ganggu aja."

Junghwan menggaruk tengkuknya canggung kemudian menatap Junkyu dalam kegelapan. "Beneran Kak Junkyu kan?"

"Iye, kenapa emang?"

"Gue ketemu kaca mata hitam."

"Tahu dari mana lo itu kaca mata hitam?"

"Soalnya yang gue lihat hitam semua."

Ya gak salah sih jawaban Junghwan, cuman Junkyu emosi. Pemuda itu mendengus kemudian bangkit berdiri. "Bentar lagi lampu nyala, tunggu aja."

"Lo bawa senter gak, Kak?" tanya Junghwan kemudian. Junkyu mengernyit. "Kenapa emang?"

"Mau coba sesuatu, hehehe."

"Jangan aneh-aneh," peringat Junkyu tiba-tiba cemas. Ia tak bisa melihat apapun, dan ucapan Junghwan tiba-tiba membuatnya was-was. Bagaimana kalau Junghwan mau membunuh Junkyu?

"Astaga, Kak. Tenang aja, gue gak punya senternya kok," kata Junghwan yang tahu Junkyu panik.

"Terus lo mau coba apa?" tanya Junkyu heran. Junghwan hanya tersenyum penuh arti. "Tunggu nyala, Kak."















ZLAP!
















"Udah nyala..."

Junkyu membatu, tak dapat melanjutkan ucapannya, Junghwan di depannya membatu, nampak memucat, tatapan matanya menatap kosong Junkyu. Tangan Junghwan bergerak ke arah perutnya.

Tes Tes Tes!

Sebuah darah merembas dari perut Junghwan, mengenai seragam olahraganya dan menetas ke lantai, Junkyu panik. Bagaimana perut Junghwan dapat terluka? Tidak ada suara dan pergerakan apapun!

[ii] Challenge | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang