[ii] Challenge | Treasure ✔

▪︎ 16 ▪︎

"Satu perahu diisi satu orang," ucap Yoshi saat Jihoon hendak menaiki perahu miliknya. Ia mendorong pelan kepala Jihoon.

"Ck, iya-iya. Gak usah pakai kekerasan juga dong," dumelnya lalu pergi ke arah perahu lain.

"Kalian ada gak curiga? Aneh banget gak sih dia kasih perahu segampang ini?" tanya Yedam tiba-tiba.

"Udah diem yang bunuh Kak Hyunsuk," sentak Jihoon sensi. Yedam menghela napasnya, mau marah tapi terlalu lelah. Lagian Jihoon kan bilang begitu karena ia tak tahu apa yang terjadi kan?

Air mulai naik, perahu yang mereka tumpangi juga mulai naik.

Airnya cukup deras, maka dari itu mereka juga naik agak cepat.

"WOYYY ANJER KEREN, KEREN PARAH SUMPEH DAH!"

Itu teriakan Haruto.

Ngegas banget.

Yedam tersenyum lega diam-diam, teman-temannya masih bertahan. Ah ia sedikit rindu berkumpul bersama teman-temannya, mendengarkan celotehan teman-temannya itu.

Omong-omong, Yedam bahkan tidak tahu siapa yang sudah tewas dan siapa yang masih selamat.

Membayangkannya saja membuat Yedam ketakutan setengah mati.

"DIEM, TONO! BERISIK! PERCUMA LOH WOAH WOAH, TEMPAT INI YANG BAKALAN BUNUH ELO!" Itu suara Jaehyuk.

Yedam mengernyit, apa maksudnya?

"Yedam, lihat..."

Yedam mengikuti arah telunjuk Yedam, perahu yang ia tumpangi mencapai puncaknya, tepat di atas bangunan tadi.

Tahu apa yang dilihat Yedam?

Yoshi menganga melihat pemandangan di depannya, terlihat sangat indah untuk dijadikan sebagai tempat pembunuhan game.

"Ini apa-apaan..." gumam Jihoon tak percaya, ia kemudian menoleh ke arah Yoshi. "Maksudnya selama ini kita ada di bawah laut?!"

"Sabar, Pak Taman. Sabar oke?"

"KAK YOSHI!"

"KAK JIHOON!"