▪︎ 18 ▪︎

940 238 13
                                    

DOR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DOR!











DOR!






Junghwan yang hendak menembak Yoonbin membatu saat ia merasakan peluru menembus jantungnya.

Peluru ditembakkan dari belakang untuknya.

Sedangkan itu membuat Yoonbin berhasil menembak Yedam.

Setelahnya jantung Yoonbin berhenti berdetak, Yedam segera ambruk ke lantai. Sementara Junghwan ikut ambruk diatas tubuh tak bernyawa Yoonbin.

Mata Haruto terbelalak, ia menatap satu-satunya orang yang tersisa di sana dengan tatapan tak percayanya.

Park Jihoon.

Orang tersebut menembak Junghwan dengan brutal dan mengucapkan kalimat tersebut.

Tidak, bukan itu, namun seringaian Jihoon yang terbentuk melihat tubuh Yedam yang ambruk di depannya, setelah itu bukannya menolong, Jihoon malah kembali menembak tubuh Yedam berkali-kali sampai Yedam kehilangan nyawanya.

"Lo...." Haruto tak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Terlalu cepat gak ya bilangnya?" ujar Jihoon lalu tersenyum lebar pada Haruto.

























































































"Selamat untuk satu pemain tersisa, sekarang anda sedang berhadapan dengan sang tuan dari game ini!"























































"Bohong, gak boleh ada yang keluar dari game ini dengan selamat," ucap Jihoon bermain dengan pistolnya. "Gak adil dong kalau misalnya gue biarin lo bebas gitu aja setelah semua yang lo laluin?"

"Lo gila... Kenapa lo lakuin ini?! Lo kakak sepupu gue! Satu-satunya yang gue percaya!" seru Haruto dengan kemarahannya yang tak terbendung. Ia menatap Jihoon kecewa, sangat kecewa.

"Satu-satunya?" Jihoon berujar bingung. "Yakin nih satu-satunya?"

"Apa maksud lo?!"

"Posisi gue di hidup lo udah tergantikan sama Mashiho dan Jeongwoo. Ngapain lo bilang kalau gue satu-satunya?" tanya Jihoon enteng. "Gue iri sih jujur aja, makanya itu mungkin karena dendam atau apa lah ya, gue suruh Junghwan buat bunuh Jeongwoo pertama, setelah itu Mashiho."

Haruto bungkam, tak bisa berkata apa-apa setelah mendengar ucapan Jihoon.

"Mereka gak berbuat salah apapun sama elo..." ujar Haruto lirih, matanya menatap mayat Yedam, Junkyu, serta bayang-bayang kematian teman-temannya yang lain.

[ii] Challenge | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang