"Gue sendirian malahan ini!"
Yedam menghentak-hentakkan kakinya kesal, ia lupa bahwa sehabis pingsan Jihoon kembali ke dunia. Jadi percuma Yedam menyeret tubuh Jihoon! Mana berat lagi.
Soal Asahi, Yedam sudah tidak tahu lagi harus bagaimana. Erangan Asahi yang memenuhi lorong itu sudah menjelaskan semuanya.
Kematiannya pasti sesakit itu.
"Yedam?"
"Loh, Kak Hyunsuk?"
"Astaga sujud syukur gue gak jadi sendirian ini!" Yedam sujud di depan Hyunsuk.
"Lo ngapain sendirian?"
"Gak ngapa-ngapain, gue mau cari yang lainnya," ucap Hyunsuk hendak melangkah pergi. Yedam yang melihat itu segera mengekori Hyunsuk.
"Stop ikutin gue!" ujar Hyunsuk menoleh kesal. Yedam memasang tampang polosnya. "Kenapa gak boleh?"
"Ya... karena..."
"Lo curiga sama gue?"
"Iya," jawab Hyunsuk jujur, sejujur-jujurnya.
"Tapi bukan gue."
"Mana ada si tuan ngaku," ucap Hyunsuk acuh. Yedam mendengus, ia menendang pasir di depannya dengan sembarangan. Kesal karena Hyunsuk mencurigainya.
"Lagian lo gak kenal gue," gumam Yedam yang masih bisa didengar oleh Hyunsuk.
"Terus kenapa? Emangnya curiga itu harus kenalan dulu?" tanya Hyunsuk tak habis pikir.
"Ya gak sih..."
"Gue ga—"
ZLAP!
Lampu dan seluruh lilin tiba-tiba mati. Yedam membelalakan matanya. Apa-apaan lagi ini?
"Kak Hyunsuk, lo di mana?!"
"Kak Hyunsuk?!"
Tak ada jawaban. Yedam semakin panik, ia tak bisa melihat apapun saking gelapnya. Yedam bergerak, tangannya meraba ke sana ke mari.
Namun nihil, ia tak merasakan kehadiran Hyunsuk sedikitpun.
"KAK HYUNSUK?!"
"BANG YEDAM!"
"KAK JIHOON?!"
ZLAP!
Lilin kembali menyala.
Dan Yedam tidak bisa tidak terkejut melihat pemandangan di depannya.
Kepala Hyunsuk terpisah dari tubuhnya, bercak darah terciprat di mana-mana. Mata Hyunsuk terbuka kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Challenge | Treasure ✔
Mistério / Suspense❝ Tantangan game ini tidak akan sesulit sebelumnya. ❞