"Kamu memang menyebalkan, tapi kamu pun sungguh bisa membuat aku tersenyum karena hal-hal konyol mu itu."
🎸🎸🎸
"Lo beneran punya mantan, Ra?" tanya Cassy membuat Zebira berdecak kesal. Segitunya tidak percaya ya jika ia punya mantan?
"Kenapa sih? Emang lo kira gue enggak laku apa. Lagian gue cantik kali," jawab Zebira diakhiri wajah cemberutnya.
Reina tersenyum melihat perdebatan itu. "Iya, Cass. Zebira cantik, dia juga pinter. Siapa coba yang enggak mau sama dia."
"Kenanlah," jawab Zebira dengan cepat.
Reina dan Cassy saling tatap. Sebelum akhirnya Cassy menatap lekat Zebira. "Bisa jadi orang yang Kenan suka itu lo, Ra. Lo emang enggak sedekat kita dulu waktu kecil, tapi lo sering main kalau lagi libur sekolah. Lo juga temen lamanya Kenan, Ra."
Reina mengangguk setuju. "Bener, Ra. Lagian Kenan mana mungkin suka sama gue atau Cassy. Pertama, kalau dia suka sama gue dia enggak mungkin terluka sama perjodohan ini. Kedua, kalau dia suka sama Cassy mana mungkin dia bahagia waktu Cassy jadian sama kak Laskar."
"Ah entahlah. Gue enggak mau berandai-andai, nanti sakit lagi. Lagian gue happy untuk jalan hidup gue sekarang. Fokus gue sekarang itu buat keluarga. Doain gue punya adik ya," ujar Zebira.
"Lo serius mau punya adik?" tanya Cassy.
"Serius lah! Gue mau dong bisa gendong adik gue. Gue iri tahu sama kalian yang punya adik," jawab Zebira.
"Perasaan gue anak bungsu deh, Ra," ucap Cassy yang memang anak bungsu.
"Tapi Adam adik lo juga, Cassy."
"Iya deh iya."
"By the way, Kenan kenapa enggak ikut, ya?" tanya Reina.
"Mana gue tahu, Na. Tuh anak kagak nongol di grup," jawab Cassy.
Jadi, hari ini mereka bertiga berkumpul untuk makan siang bersama. Mereka memilih restoran milik mamanya Reina, tante Dea. Tenang saja mereka akan bayar kok meski akhirnya tante Dea dengan kemurahan hatinya itu akan menolak.
"Tapi gue lihat di snap WhatsApp tante Diana, Kenan lagi kumpul sama keluarganya. Mana ada bang Evan. Jarang-jarang enggak sih bang Evan ikut kumpul gitu?" tutur Zebira yang memang saat di perjalanan menuju ke sini, Zebira melihat snap WhatsApp mamanya Kenan.
"Iya ih bener jarang. Pasti mereka lagi quality time gitu."
Zebira tersenyum. Setidaknya jika memang begitu berarti masalah di keluarga Kenan sudah selesai. Zebira tenang dengan hal itu.
***
"Bapak sama Ibu sudah pulang?" tanya Bi Mirna melihat majikannya baru masuk ke rumah dengan tiga koper sekaligus.
"Iya, Bi. Ceritanya mau kasih kejutan, tapi malah kita yang dikasih kejutan. Anak-anak enggak ada. Rumah sepi gini," jawab Zemi.
"Non Zebi baru pulang dari luar katanya udah kumpul sama non Cassy sama Reina. Kalau Den Atta masih di kampus," ujar Bi Mirna memberi tahu majikannya itu.
Bianca mengusap lengan Zemi. "Udah enggak papa. Lagian salah kita juga enggak ngabarin mereka mau pulang cepat."
Bi Mirna tersenyum. "Bibi pamit, ya, Pak, Bu. Bibi siapin minum dulu."
Bianca menoleh ke arah Bi Mirna dengan senyumannya. "Makasih ya, Bi."
"Sama-sama, Bu. Mari." Selepas itu Bi Mirna berlalu menuju dapur meninggalkan kedua majikannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monachopsis [ Completed ]
Roman pour Adolescents#PamungkasAgasaDKKSeries+GenerasiAgasaDKKSeries Kehilangan sosok bunda sejak dirinya dilahirkan bukanlah hal yang mudah untuk Zebira lalui. Bergelimang harta tak lantas cukup untuk menggantikan sosok bundanya yang telah pergi. Belum lagi cintanya ya...