Di ruang makan…“baby…!! Sini makan dulu, jangan ngemil mulu !!” panggil Dhimas yang sudah selesai menuangkan soup kesukaan Arif ke dalam mangkuk.
“aaa… bentar… filmnya lagi seru !!” teriak Arif dari ruang tengah.
Dhimas yang mendengarnya pun langsung menghampirinya, ternyata film yang di tonton Arif kurang berfaedah.
Trap..
Dhimas mematikan televisinya secara sepihak membuat Arif ternganga, “ihhh…kok di matiin sih, lagi seru juga !!” bete Arif.
“gak baik buat mata kamu, mending makan !!” ucap Dhias sambil mengendong Arif, lalu membawanya ke ruang makan.
Mendudukan Arif di kursi dan Dhimas duduk di sampingnya, ia pun langsung memberikan suapan, Arif hanya menurut saja sambil hatinya berkata *seme gue kenapa tiba tiba perhatian gini biasanya cuek*batin Arif.
Karena Arif juga kasihan pada Dhimas, ia pun merebut mangkuknya dari tangan Dhimas. “kamu juga makan, aku bisa sendiri kok !!” ucap Arif sambil menampilkan gigi kelincinya.
Lalu mereka berdua pun makan bersama, seperti biasa saat makan mereka tidak bersuara.
“by.. besok aku bisakan sekolah ??” tanya Arif sambil menyelesaikan makan malamnya.
“eumpp…bisa kalau kamunya udah sembuh total !!” ucap Dhimas sambil minum.
Brak…
Gelas yang masih di pegang oleh Dhimas bahkan masih berisi air penuh tumpah , tumpahnya sangat tepat pada asetnya karena di kagetkan oleh Arif yang mengebrak meja.
“astaga byy, ngagetin aja…, tuh kan basah…!! Lagi pula ngapain coba pake ngebrak meja segala !!” protes Dhimas sambil menyimpan gelas dan mengambil secarik tisu, ia pun langsung membersihkan celananya.
“yaya maaf.., sini biar aku yang bersihin !!” ucap Arif sambil mengambil tisu lalu membersihkan celananya.
Ia terus mengelus ngelus dengan tisu , hingga aset nya terpancing dan mengembang di balik celana. “ssttt” lirih Dhimas.
Arif melirik ke atas,dan Dhimas sedang mengigit bibirnya menahan birahinya.
“by kamu kenapa ??kok merah gitu muka nya !!” tanya Arif pura pura tidak tau.
“kamu bangunin princ kecil…!!” cetusnya.
“hahaha … baperan emang !!” ucap Arif sambil tertawa kecil.
“malah ketawa bukannya tanggung jawab..!!” suruh Dhimas.
“iyaa.. ini mau tanggung jawab, mau pake tangan apa mulut ??” tanya Arif sambil mengelus ngelus asetnya.
“eumhh…mulut aja” suruhnya.
Arif pun memahaminya langsung berjongkok di depan kaki Dhimas, Dhimas melebarkan selangkangannya dan membuka resleting celanna, namun lagi lagi aktivitas mereka terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 [TAMAT]
Teen Fictionꜱᴇʙᴜᴀʜ ᴋɪꜱᴀʜ ᴄɪɴᴛᴀ ʏᴀɴɢ ʀᴀʜᴀꜱɪᴀ ᴅᴀʀɪ ᴋᴇᴅᴜᴀ ʀᴇᴍᴀᴊᴀ ꜱᴇɢᴇɴᴅᴇʀ , ʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴋᴀʀᴇɴᴀ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ ᴅɪ ʟᴏʀᴏɴɢ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴅᴀɴ ɴᴛᴀʜ ᴋᴇɴᴀᴘᴀ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ɪᴛᴜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ꜱᴇʙᴜᴀʜ ᴋᴇᴀᴊᴀɪʙᴀɴ ʙᴀɢɪ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʙᴇʀᴅᴜᴀ ʏᴀɴɢ ᴀᴋʜɪʀɴʏᴀ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ᴍᴇɴᴊᴀʟᴀɴɪ ʜᴜʙᴜɢᴀɴ ɴʏᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇᴄᴀʀᴀ ʀᴀʜᴀꜱɪᴀ...