ACHALEA|| 51

6.4K 495 32
                                    

«ᴠᴏᴛᴇ . ᴋᴏᴍᴇɴ . ꜰᴏʟʟᴏᴡ»

૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა


Tak terasa Acha sudah memejamkan matanya rapat-rapat karna lelah menangis, sampai istirahat pertama tiba acha tak kunjung membuka matanya. Ia masih asik tertidur dengan menggenggam sebuah dot yang berada di bibir ranum miliknya.

Kita lihat di area kantin.

Bianca dan Vella berlari bergegas menuju segerombolan laki-laki yang tengah duduk di meja.

Terlihat jelas di muka Bianca dan Vella terlihat rasa khawatir karena.

"Huh... Kakak, Lea gak berangkat sekolah yah?" Tanya Bianca menatap ke arah mereka semua.

Mereka yang berada di sana melotot terutama ke-enam Abang nya, apakah acha tidak masuk ke kelas? Harusnya mereka mengawasi acha supaya masuk ke kelas bukan meninggalkan.

"APA!!"

"Gak mungkin baby berangkat tadi Bahkan kita satu mobil, kita liat baby sudah masuk ke kelas" ujar tegas Arkanan.

Bianca dan Vella bingung, karna sedari tadi saat jam pelajaran pertama sampai Istirahat pertama tidak ada Acha.

"Gak kak, Lea gak ada Kita heran biasanya Lea kalo gak berangkat kabarin kita kok ini gak, Lea gak ada di kelas sampai istirahat."

"Hm, kalo gak percaya tanya ke guru yang ajar X MIPA 2" sarkas Vella karna di kelasnya tidak ada Acha, bahkan tasnya juga tidak ada.

"Shitt, cari baby sekarang." Perintah Alvian kepada mereka semua.

Mereka mencari dari mulai Indoor dan outdoor, namun tetap saja mereka tidak menemukan batang hidung milik acha. Mereka seakan frustasi mengapa mereka menuruti kata Marley yang harus mendiami adiknya.

Akhhh mereka sangat menyesal karena kejadian tadi pagi, harusnya mereka tidak mendiami Acha.

૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა


Di tempat yang bernuansa hitam abu-abu, terpampang jelas seorang gadis yang tengah tertidur di dekapan seorang remaja laki-laki yang tengah memandangi wajah indah milik acha.

Remaja laki-laki itu mengabari temannya bahwa gadis ini tengah berada di ruangan khusus Milik mereka, Mereka yang di kabari pun merasa lega karena bayi mungilnya tidak kenapa-kenapa.

Saat tengah asik memandangi wajah indah nan damai milik gadis nya seraya mengusap-usap pipi merah milik sang gadis, Mata bulat yang tertutup itu tiba-tiba terbuka membuat nya menerbitkan satu senyuman manis.

"Baby" suara berat itu berhasil membuat gadis yang berada di pelukannya tersadar, senyuman terbit di bibir sang gadis.

Gadis itu membenamkan wajahnya di dada bidang milik remaja laki-laki yang tengah mendekap nya dia Giovano dan Achalea.

"Why baby? Mengapa kamu tidak masuk ke kelas hm?" Tanya gio seraya mengusap kepala milik acha.

Acha menganggukkan kepalanya pelan, ia tidak suka berada di situasi saat ini. Dimana dia di diami oleh para Abang nya terlebih lagi ke-enam enam nya juga.

ACHALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang