Pagi itu sepasang suami istri yang baru saja pindah ke sebuah rumah sedang sibuk dengan berbagai persiapan. Keduanya berencana untuk mengajak sang putri yang berusia lima tahun untuk berjalan-jalan di sebuah taman bermain tak begitu jauh dari kompleks perumahan.
Aran dan Amanda, sepasang suami istri yang berbagi tugas dari memandikan Oxa, menyiapkan bekal, juga membersihkan rumah. Keduanya ingin menghabiskan waktu weekend yang sangat berharga bersama Oxa. Aran dan Amanda yang masih meniti karir tentu sangat disibukkan sekarang dengan berbagai hal untuk kenaikan pangkat ataupun di promosikan untuk naik jabatan.
Keduanya tentu tidak berasal dari keluarga kurang mampu, ada banyak uluran tangan dari kedua keluarga yang berniat membantu secara cuma-cuma mengingat keduanya merupakan kesayangan di masing-masing keluarga.
"Udah diminum susunya?" tanya Aran, laki-laki itu terlihat segar dengan rambut yang sedikit basah sehabis mandi.
Oxa yang sedang duduk di ruang keluarga sontak mengangkat sebuah gelas yang menyisahkan sedikit susu berwarna cokelat. Wajahnya yang chubby membuat Aran seketika gemas, ia mencubit pipi putrinya itu yang sontak dibalas Oxa dengan melindungi pipinya.
"No, Papa! Sakit, nanti pipi Xa merah," ucap anak gadis itu.
Aran sendiri masih tertawa, entahlah jawaban Oxa malah membuatnya semakin mengemaskan.
"Aran!" panggil Amanda dari arah dapur.
"Ya?"
"Ke sini bentar!" teriak Amanda lagi, Aran lalu beranjak dari tempatnya dengan menyempatkan menoel pipi anaknya lagi.
Terlihat Amanda sedang memasukkan beberapa camilan ke dalam kotak Tupperware warna ungu, selain itu ada beberapa botol berisikan air mineral, jus, dan juga susu.
"Tolong bawak ke mobil, jangan lupa tikar yang kemarin kita beli dibawa juga."
"Siap, Kapten!" canda Aran sembari berlaga memberikan hormat. Ia pun dengan segera membawa semua hal yang diminta sang istri, ketika semua telah ia masukkan ke dalam mobil. Aran melihat sebuah rumah yang berada di depan rumahnya.
"Ah, ada tetangga baru ternyata," gumamnya ketika melihat beberapa truk membawa perabotan masuk ke dalam rumah, ia juga melihat seorang anak kecil berjenis kelamin laki-laki yang sedang bermain dengan mobil-mobilannya.
"Sepertinya seumuran dengan Oxa? Mungkin sehabis dari taman bisa mampir bentar ke sana, siapa tahu bisa jadi teman bermain untuk Oxa," gumam Aran lagi. Ia lalu kembali masuk ke dalam rumah.
"Rumah di depan udah ada yang ngisi, Ma," ucap Aran selagi mengambil tempat di sebelah Oxa yang masih sibuk menonton Spongebob.
"Oh ya?" Amanda lalu mengintip dari balik jendela dapur, memperlihatkan adanya truk dengan beberapa perabotan rumah tangga di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense of Stability[END]
Romance"Bener, ya, anak kedokteran itu pada jomlo." "Kata siapa?" "Emang lo nggak?" Tamara Aricia Oxa, sang Virgo harus menerima ketika kehidupannya yang penuh tentang ambisi dan gelar dokter terusik dengan kehadiran sang Gemini yang entah bagaimana men...