Hii guys assalamu'alaikum,balik lagi sama karya aku,lama yah nungguin up nya? Sebenernya lagi bingung mau bikin lanjutannya kek gimana lagi,di banding dengan cerita yang satunya aku lebih gampang mikirin konsep cerita satunya dari pada ini.
Sebelum baca vote dong sepi mulu:(
"Mencintaimu itu semudah membaca al-ikhlas,tapi mendapatkan cintamu seperti membaca al-baqarah yang panjang dan butuh perjuangan".
Happy Reading.
__________________________
Di ruang makan yang besar terdapat delapan orang yang tengah makan dan berbincang-bincang.
"Den Iqbal sama non Mira besok mau ke pantai yah?"tanya pak Mamat.
"Iyah pak, mau ikut?"tawar Iqbal.
"Kalo ke pantai sih pak Mamat gak ikut den, takut kelelep"ujar pak Mamat.
"Gak bakal kelelep kalo pak Mamat gak nyemplung"sahut Mira.
"Kalian serius mau ke sana jam 3 pagi?"tanya Bunda.
"Iyah Bunda"jawab keduanya.
"Gak ke pagian gitu?"tanya Ayah.
"Nggak yah, sekalian mau liat sunrise"jelas Iqbal.
"Oh ya sudah kalian hati-hati, jaga Mira dan cucu Ayah"pesan Ayah.
"Cucu Bunda juga"sahut Bunda tak mau kalah.
"Iya deh iya cucu kita berdua"putus Ayah.
Bunda tersenyum geli."Ayok tambah lagi makanya Ra"ucap Bunda beralih menatap Mira.
"Mira doang, Iqbal gak di tawarin?"cebik Iqbal.
"Ululuhh anak Bunda mau tambah lagi?"bukan Bunda yang menjawab namun Mira yang menjawab dan menarik gemas pipi Iqbal seraya menambahkan nasi di piring Iqbal.
Iqbal tersenyum kikuk mendapat perlakuan seperti itu dari Mira, di hatinya senang namun ada rasa sedikit malu.
"Ra, Iqbal kalo sama kamu kek gini?"tanya Ayah.
"Lebih dari anak TK Yah"ceplos Mira.
Iqbal berhenti mengunyah dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kalo manja lempar aja dari atas apart Ra"usul Bunda yang menyesatkan.
"Jangan dengerin Bunda, Bunda sesat Ra, mending di cekik di banting aja"bukan malah membenarkan Ayah sama saja menyesatkan seperti Bunda.
"Hadeuh di roasting mulu hidup Iqbal, yaallah kenapa hamba di kelilingi orang yang suka menyesatkan"ucap Iqbal memelas dan menadahkan tangannya.
Sontak yang berada di ruang makan tertawa mendengar celotehan Iqbal itu.
__________________________
Selesai makan malam,Iqbal dan Mira mempersiapkan keperluan yang akan mereka bawa.
"Yang ngapain bawa biniki!"kaget Iqbal sa'at membongkar mengemas kopernya, yah Iqbal yang menata rapih koper milik mereka dan Mira yang mengambil baju-baju mereka.
"Yah gak papa pengen aja"cengir Mira.
"Astagfirullah"Iqbal menghela nafas panjang.
"Emangnya kamu mau berjemur di pantai pake ini?"tanya Iqbal.
"Yah kalo boleh sih"cengir Mira.
"Ga ada yah pake-pake beginian, mending pake baju dinas aja"goda Iqbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Sahabat Berujung Akad [End]
Dla nastolatkówAwalnya hanya menjaga, tapi berujung menjadi cinta. Ini lah cerita seorang Rafly Iqbal Vernata yang di amanahi Arlan Maulana untuk menjaga putri semata wayangnya (Amirah Aurelia). Awalnya Iqbal menolak,karna itu adalah resiko yang besar dan berat un...