Dengan gontai lelaki bermana Steven Da'elgaza Maidel atau yang kerap sekali dipanggil Steven, membawa tungkainya membelah koridor kampus yang tampak ramai dengan mahasiswa.Lelaki berparas sangar dengan tatapan dingin itu, tengah sibuk memutar kunci mobil yang ia letakkan di jari telunjuknya.
Saat Steven berjalan melewati mahasiswa yang berjejer di tepi koridor, banyak pula netra yang tertuju pada sosok lelaki tampan bertubuh tinggi itu.
Steven di kenal sangat berprestasi dan memiliki wajah yang tampan, ia juga salah satu anak tunggal dari CEO perusahaan terkenal. Jadi wajar saja banyak yang tertarik dan terkesima dengan ketampanan dan kekayaan yang ia miliki.
"Bro, Justin ngajak balapan entar malam," ujar salah satu sahabat Steven yang bernama Rey.
Sedari tadi, Steven tidaklah berjalan sedirian. Sesampainya Steven di kampus ia terlebih dahulu di sambut oleh para sahabatnya. Steven memiliki dua sahabat yang bernama Rey dan juga Jake, mereka selalu berada di sisi Steven apa pun kondisi yang lelaki itu lewati. "Taruhannya apa?" Tanya Steven singkat tanpa menatap lawan bicara.
"Gua gak tahu persis taruhannya apa, yang jelas, kalau kita gak datang lu tahu sendiri 'kan, apa yang bakalan Justin lakuin."
Steven sontak menghentikan langkahnya dan meraih handphone yang terletak di dalam saku celananya.
"Mau ngapain?" tanya Rey bingung.
Jake pun memutar bola matanya ke atas. Ia tahu persis apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu. "palingan juga mau ngabarin ceweknya dulu," ucap Jake tersenyum meledak.
Ray tersenyum, ia menggeleng menatap Steven yang sibuk berkutik dengan benda pipih kesayangannya, "Ngabarin pacar mulu, tapi cewenya entah siapa. Emang lu ga ada niatan mau ngenalin cewe lu ke kita?" Tanya Rey.
Steven penggeleng tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang kini tengah ia mainkan.
"Apa jangan-jangan... Cewek lu ghoib lagi?" Tanya Jake asal bicara.
Plak!
Satu pukulan mendadak melayang di kepala Jake yang diberikan oleh Steven. "Ngomong sekali lagi, gua ilangin gigi lu!" Ancam Steven dengan tatapan tajam.
Jake menelan ludahnya susah payah, siapa yang tidak takut jika giginya hilang hanya karena kesalahan kecil." iya lu sih... Kenalin cewek lu ke kita. Kita 'kan sahabat lo, masa sama sahabat sendiri di rahasiain juga," tutur Jake.
"Cewek gua cantik! Entar kalian naksir."
Jake melirik Steven dari sudut matanya, lantas memutar bola matanya ke atas. "Kita kalau naksir lihat-lihat juga, kali!"
Steven hanya tersenyum tipis kala mendengar tuturan Jake yang terdengar kesal.
Lelaki bermata coklat itu memang telah memiliki kekasih, ia telah menjalani hubungan dengan kekasihnya sudah cukup lama, tapi anehnya. Steven tidak ingin mengenalkan atau memberi tahu kepada orang lain tentang hubungan yang kini tengah ia jalani bersama kekasihnya. Tidak ada yang tahu parsis siapa gadis yang kini tengah di kencani oleh Steven selain dari kedua orang tua lelaki itu. Bahkan sahabat dari Steven pun sampai tak ia beritahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Romance𝙎𝙩𝙚𝙫𝙚𝙣 𝘿𝙖'𝙚𝙡𝙜𝙖𝙯𝙖 𝙈𝙖𝙞𝙙𝙚𝙡 Lelaki berparas tampan dengan tatapan dingin itu begitu menjaga privasi kekasihnya dari sang musuh. Sehingga tidak ada yang tahu persis, gadis mana yang kini sedang ia kencani. "Kalo gua menang, serahin c...