Ketiga gadis dengan outfit yang berbeda-beda gaya dan warna itu tengah asyik memilih barang diantaranya; seperti gelang, cincin, kalung, dan aksesoris lainnya.
Selepas pulang dari kampus, ketiga gadis itu memutuskan untuk pergi ke salah satu toko perhiasan yang cukup terkenal di kota mereka. Di toko perhiasan itu terdapat bermacam-macam aneka barang yang indah dengan motif yang cantik dan unik.
"Eh, Elga. Beli gantungan kunci couple-an, yuk!" ajak Violy.
"Buat apaan? Gak ah," ucapnya hendak mengelak pergi.
Dengan gesit, gadis imut itu meraih tangan indah milik Elga. "Ck, lu 'kan punya cowok. Nah... yang satunya lo kasih buat cowok lu."
"Masalahnya... Cowok gua mana mau make yang beginian," Ucap Elga seraya menunjukkan beberapa gantungan kunci yang berjejer rapi di dalam etalase.
Sudah dapat ditebak dan diyakini, jika kekasihnya itu tidak akan mau menerima barang yang bermotif lucu seperti yang ditawarkan Violy.
"Cowok lu gak akan nolak pemberian dari lo. Percaya sama gua. Mana ada cowok yang tega nolak pemberian dari ceweknya sendiri, Kecuali cowok yang berengsek. Beli ya..." ucapnya memohon.
"Eh, Gui. Lo juga beli yuk! kita samaan bertiga." Ajak Violy kepada Gui yang baru saja melintas dari di hadapan mereka.
Gui menggeleng. "Enggak ah, buat apaan?"
"Iya, juga yah." Violy menjeda ucapannya untuk berfikir sejenak. "Tapi 'kan, lu punya adek?"
"Gua anak tunggal."
"Makanya Gui. Cari cowok dong, biar nanti kita bisa triple date bareng ya 'kan, Ga?" Tanya Violy kepada Elga. Elga yang masih setia ditahan oleh Violy hanya menjawab dengan berdehem saja kala pendapati pertanyaan konyol dari sahabatnya itu.
"Kalian berdua beli aja couple-an, Gua mau lihat-lihat yang di sana dulu." ujar Gui hendak pergi.
Kedua sahabatnya pun mengangguk, "jangan lupa lirik kiri-lirik kanan, ya Gui... Manatahu nanti dapat pacar di sini," Pekik Violy kala Gui mulai menjauh dari mereka.
🔒
Kedua lelaki yang kini tengah duduk di atas sofa, mengalihkan pandangan fokus mereka ke arah pintu apartemen yang terbuka, menampakan sosok lelaki bertubuh tinggi dengan raut wajah yang murung dan tampak kecewa.
"Kenapa lo?" Tanya Jake.
Rey yang baru saja menduduki dirinya di samping Jake, lantas memejamkan mata dan menengadahkan kepalanya seraya menggeleng. "Gakpapa."
"Ditolak lagi lu sama Gui?" Rey mengangguk. Jake tahu betul apa yang sedang dirasakan oleh sahabatnya itu. jika Rey datang padanya dengan raut wajah yang tampak murung, Jake tidak akan salah menebak penyebabnya adalah Gui, gadis yang selama ini Rey sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Romance𝙎𝙩𝙚𝙫𝙚𝙣 𝘿𝙖'𝙚𝙡𝙜𝙖𝙯𝙖 𝙈𝙖𝙞𝙙𝙚𝙡 Lelaki berparas tampan dengan tatapan dingin itu begitu menjaga privasi kekasihnya dari sang musuh. Sehingga tidak ada yang tahu persis, gadis mana yang kini sedang ia kencani. "Kalo gua menang, serahin c...