𝙎𝙩𝙚𝙫𝙚𝙣 𝘿𝙖'𝙚𝙡𝙜𝙖𝙯𝙖 𝙈𝙖𝙞𝙙𝙚𝙡 Lelaki berparas tampan dengan tatapan dingin itu begitu menjaga privasi kekasihnya dari sang musuh. Sehingga tidak ada yang tahu persis, gadis mana yang kini sedang ia kencani.
"Kalo gua menang, serahin c...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detruman musik yang keras menelusuri indra pendengaran Steven kala ia baru saja menginjakan kakinya ke dalam bar tempat biasa mereka untuk berkumpul.
Steven menduduki dirinya di samping Jake yang terus memandanginya dengan tatapan penuh kecurigaan. "Kalian ngapain pada natap gua kayak gitu?" Tanya Steven. Pasalnya, kedua sahabatnya itu sedari awal ia datang sudah menatap Steven dengan raut wajah yang sulit untuk di terjemahkan.
Rey mendekatkan tubuhnya ke arah Steven serta menyipitkan matanya, refleks tubuh Steven menjauh manakala Rey sampir saja menyentuh wajahnya. "YA!! Kalian pada kenapa, sih?! Gua bukan cewek bayaran, ya! yang kalian tatap tajam kayak gitu!" ujar Steven terlihat Kesal.
Rey memundur, lantas duduk kembali ke tempatnya sembari menyilangkan kedua tangan serta melipatkan kakinya. "Kita udah tahu siapa cewek lo."
Steven menaikan satu alisnya, kalimat yang baru saja Rey lontarkan tak lepas dari rasa penasarannya. Gadis mana lagi yang akan menjadi teka-teki silang bagi kedua sahabatnya kali ini. "Siapa?" tanya Steven seraya tersenyum mengejek. Sudah dapat Steven tebak jika kedua sahabatnya itu tidak pernah berhasil dalam hal menebak.
"Maira zivilo," jawab Jake dengan raut wajah yang datar.
"M-maira?" Beo Steven.
"Iya, Maira. Bener 'kan? Kalo pacar lo itu maira?" Tanya Jake. Kali ini Jake tampak begitu percaya diri dengan apa yang ia tebak. Jake yakin untuk kali ini pasti tebakannya tidak akan melenceng lagi.
"Ngaku? Bener 'kan?" timpal Rey sembari menunjuk Steven dengan jari telunjuknya, agar Steven segera mengakui jika tebakan mereka bener.
Untuk sejenak Steven melirik ke arah Jake dan Rey secara bergantian, keduanya tampak terdiam untuk sementara waktu sambil menunggu jawaban dari Steven.
"Yang bilang, siapa?"
"WAAW, WAAW!!" Keduanya berdiri dari tempat duduk mereka sembari berterik girang. Jake dan Rey tampak begitu bangga dengan hasil tebakan yang selama ini menjadi teka-teki misteri bagi mereka.
"TEBAKAN KITA BERHASIL, REY!" ucap Jake tak percaya.
"IYA, JAKE. GILAK BENER WEH!"
Steven menutup mulut dengan satu tangannya sembari menggeleng tak percaya dengan kedua sahabatnya itu.
Apa-apaan ini? Memalukan sekali.
"Jadi bener? Maira pacar lo?" tanya Ray sembari menduduki dirinya di samping Steven dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya.
"Yang bilang iya, siapa?"
Keduanya seketika terdiam disaat pertanyaan Steven membuat mereka tercengang tak percaya. "Tebakan kita, salah lagi?" Tanya Jake.
"Gak! Gua yakin tebakan gue gak salah," Rey menggeleng ribut, ia sangat yakin, seyakin-yakinnya jika apa yang ia tebak itu sudah benar adanya, jika pacar Steven itu gadis yang menjadi primadona kampus.