03: SANG KEKASIH

1.5K 177 130
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan perlahan Steven melangkahkan kakinya menuju meja belajar yang terletak di dalam kamar, dengan lampu tidur yang sedikit tamaram. Perlahan tangan kanan itu membuka arloji yang teletak di pergelangan tangan kirinya. lantas Steven pun meletakan semua barang dan juga jaketnya yang tadi ia kenakan ke atas meja.

Setelah selesai dengan kegiatan yang ia lakukan, Steven pun mengedarkan pandangnya sekeliling kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai dengan kegiatan yang ia lakukan, Steven pun mengedarkan pandangnya sekeliling kamar.

Kala manik indah lelaki itu berhenti menatap ke atas ranjang, Netra tajam itu seketika menyendu dan menerbitkan senyuman manis yang terukir indah dari bibirnya.

Sudah dapat ditebak, apa alasan lelaki berparas sangar itu seketika merubah tatapan tajamnya menjadi tatapan penuh kasih sayang. Tentu saja karena seorang gadis yang kini sedang tertidur pulas di atas ranjang sembari meringkuk di balik selimut tebalnya.

Steven berjalan ke arah ranjang, dan bersimpuh di hadapan gadisnya yang kini sedang tertidur dengan lelap. Terlihat sangat cantik di mata Steven, bulu matanya yang lentik, pipinya yang chubby, dan bibir plumnya yang indah, terlihat Sangat menawan.

Dengan sangat perlahan, Steven meletakkan punggung tangannya ke atas kening sang kekasih. "Masih panas," monolognya.

Merasa ada pergerakan aneh di atas dahinya, sang gadis pun membukakan matanya dengan perlahan. "H-hoonie?" ucapnya sedikit serak.

"Iya, sayang?"

Hoonie adalah panggilan kesayangan sang gadis untuk Steven. Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan sang kekasih, mereka pun berinisiatif untuk memiliki panggilan kesayangan bagi masing-masing.

"Kamu gak pulang ke rumah?" Tanya gadis itu sembari menduduki dirinya dengan bantuan sang kekasih.

Steven menggeleng, "Gimana aku bisa tidur dengan tenang di rumah, kalau kondisi kamu aja belum membaik."

Steven tahu betul, jika bukan dirinya yang mengurus sang kekasih, siapa lagi yang dapat diandalkannya. "Kamu udah makan?" Tanya Steven.

Gadis itu menggeleng.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang