06: CURIGA

1.1K 175 124
                                        

Steven bergerak tak nyaman di atas kasur empuk miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Steven bergerak tak nyaman di atas kasur empuk miliknya. Pikirannya kini tertuju pada Kalimat yang Jake ucapan tadi. Perkataan itu berhasil membuat waktu tidurnya menjadi terganggu.

Steven berusaha menjauhkan prasangka-prasangka buruk mengenai kekasihnya. Steven sangat yakin jika apa yang Jake ucapan itu tidak benar adanya.

Pasalnya, ia berpacaran dengan sang kekasih sejak mereka masih menginjakkan kaki di kelas delapan SMP, sedangkan sang sahabat baru saja mengungkapkan pada mereka bahwasanya hubungan Jake dengan sang kekasih baru berjalan satu bulan.

"Huufftt... Gak! Gak mungkin," monolog Steven sembari menggeleng ribut.

Steven meraih handphone-nya yang terletak di atas nakas kamar, kemudian ia pun mencari kontak nama sang kekasih lalu menghubungginnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Steven meraih handphone-nya yang terletak di atas nakas kamar, kemudian ia pun mencari kontak nama sang kekasih lalu menghubungginnya.

Tak membutuhkan waktu lama panggilan itu dengan cepat di angkat oleh orang di sebrang sana. "Udah tidur?" tanya Steven.

"Belum."

Steven melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 01.23 malam. "Udah malam, kenapa belum tidur?"

"Masih ada kerjaan. Kamu sendiri kenapa belum tidur?" Tanya sang gadis.

"Kepikiran kamu."

"Ohiya? Udah malam gak usah ngelantur kalo ngomong."

"Kok, ngomongnya gitu? Biasanya juga aku kayak gitu sama kamu, gak ada tuh, aku dibilang ngelantur!" Steven berkata dengan nada yang cukup tinggi.

"Steven? Kamu kenapa kok, malah marah, gitu? Biasanya juga kita becanda kayak gitu. Kok."

"Aku ke rumah." ucap Steven dengan nada yang terdengar ketus.

"Gak!"

"Kenapa?"

"Udah malam, Steven... Aku juga bentar lagi tidur, kok."

"Aku mau tidur di rumah kamu."

"Ga--"

Belum sempat sang gadis menyudahi ucapan, panggilan itu terlebih dahulu diputuskan oleh Steven secara sepihak.

Steven berdiri dari tempat tidurnya lantas meraih kunci mobil berserta jaketnya, kemudian melangkah pergi menggalkan kamarnya.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang