Setalah menunggu cukup lama, orang yang ditunggu pun datang untuk menghampiri Gui. Saat seseorang itu telah datang menjemputnya. Gui meminta orang tersebut untuk mengantarkannya ke rumah terlebih dahulu untuk mengambil motornya. Entahlah, Gui rasa pelampiasan terbaik saat dirinya merasa kacau adalah balapan.
Jika kalian berpikir kenapa Gui tidak pernah melarang Steven untuk ikut serta dalam racing? jawabannya sangat singkat. Karena ia juga suka ikut balap liar ketika suntuk atau pun ketika keadaannya lagi seperti ini. Sifat wanita ini sangat sulit di tebak. Terkadang ia bisa menjadi ganas, lembut penuh kasih sayang, dan dewasa dalam sewaktu-waktu.
Jika kalian menebak malam ini Gui ikut balap liar, tebakan kalian salah. Ia hanya berbalapan dengan seseorang wanita yang selalu setia bersamanya, gimana dan seperti apa kondisi Gui, wanita itu akan selalu ada bersamanya.
"Lo berantem lagi sama Steven?" Tanya wanita itu. Namanya Riola, Riola Azura Miaka. Wanita ini memang tidak banyak yang tahu jika ia bersahabat dengan Gui, bahkan jauh lebih dekat dari pada kedua sahabatnya Violy dan Elga. Jika Elga dan Violy teman dari SMA, maka Riola teman dari kecilnya.
Riola dan Gui berbeda kampus, bahkan tidak pernah mencoba untuk sekolah di satu tempat yang sama. Jadi itulah penyebabnya banyak yang tak tahu jika wanita itu adalah sahabat dari Gui. Meski pun begitu kedekatan keduanya ini lebih dari kata sahabat atau lebih cocok di bilang saudara.
Gui tampak menengadahkan kepalanya untuk menatap langit malam, mereka kini sedang duduk di pinggiran danau yang tentunya tidak banyak di lewati dan di datangi oleh orang.
"Ada apa lagi, sih? Cerita sama gue, biar gue bisa cari solusinya," ucap Riola.
"Mending lo obatin dulu luka gue dari pada banyak tanya."
Riola menaikan satu bibirnya seakan mencibir wanita yang sedang menatapnya itu. "Tadi sebelum balap mau gua obatin lu bilang 'gekpepe ine gek ceket kok' heleh bibit! Bilang aja gengsi lo!" ejek Riola mengikuti gaya bicara Gui.
Gui tertawa pelan, ini tak tahu harus bagaimana menghadapi sahabat seperti Riola. Bicaranya pasti tidak bisa di filter terlebih dahulu.
Gui mengalihkan pandangan untuk melirik langit kembali. "Kita berdua cuma lagi butuh waktu buat sendiri, aja," ucap Gui mulai serius.
"Gui... Hubungan lo sama Steven itu bukan berjalan setahun atau dua tahunan, Ui. Coba lu belajar lagi untuk lebih ngertiin dia. Dia kurang apa lagi cobak buat lo?" Tanya Riola.
"Dia memang yang terbaik buat gue. Tapi gua? Gua gak bisa jadi yang terbaik buat dia, gua gak sebaik yang dia bayangin, La."
Ola tampak menghembuskan napas berat kemudian memberi air soda yang ia buka tadi kepada Gui. "Lo bisa berubah, asalkan lo mau berusaha. Gak ada yang gak mungkin selagi lo punya niat."
"Kalo gua gak punya niat?" Tanya Gui sembari menoleh ke arah Ola.
Ola pun juga menoleh ke arah Gui. "Lu tenggelamin diri lo di lumpur lapindo, biar lo tahu kalau lu bodoh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Romance𝙎𝙩𝙚𝙫𝙚𝙣 𝘿𝙖'𝙚𝙡𝙜𝙖𝙯𝙖 𝙈𝙖𝙞𝙙𝙚𝙡 Lelaki berparas tampan dengan tatapan dingin itu begitu menjaga privasi kekasihnya dari sang musuh. Sehingga tidak ada yang tahu persis, gadis mana yang kini sedang ia kencani. "Kalo gua menang, serahin c...