12: TIDAK PEKA

1.2K 109 52
                                    

Lima belas menit setelah gadis itu kelelahan sehabis melakuan kegiatan yang membuat Gui berakhir dengan tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lima belas menit setelah gadis itu kelelahan sehabis melakuan kegiatan yang membuat Gui berakhir dengan tertidur. Steven menduduki dirinya di atas sofa yang terletak di pinggiran kamar sembari menyesap nikotin yang ia selipkan di sela jari telunjuk dan tengahnya.

Di tatapnya gadis yang kini tertidur meringkuk di dalam selimut tebal yang bernuansa putih kebiruan.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi, tapi entah apa yang mengganggu pikiran lelaki itu sehingga tidak bisa untuk sekedar memejamkan matanya.

Cukup lama ia mengamati wajah cantik Gui kemudian meraih handphone-nya untuk menghubungi seseorang.

"Hallo?" jawab orang di sebrang sana kala panggilan telah tersambung.

"Gua minta data orang yang tadi udah berani nyentuh cewek gua!" ucap Steven sepontan dengan penuh penekankan.

"Lu tenang dulu, Ven. Jangan terburu-buru kayak gitu. Masalah cowok itu biar gua yang urus."

Steven mengepalkan tanganya sehingga membuat urat-uratnya menonjol. "Gimana gua bisa tenang, bang?! Cewek gua udah di cium, di pegang sama tangan kotor itu. Gua gak akan pernah ngelepas orang yang udah berani nyentuh cewek gua!"

"Iya... Gua tahu lu marah, siapa yang gak marah ceweknya di sentuh sama orang lain, tapi dengan cara yang gegabah itu malah bikin masalah makin rumit."

"Kalau lu gak mau ngasih datanya. Gua sendiri yang bakalan cari tahu." Steven menutup panggilan itu secara sepihak karena terlalu kesal dengan Heeza.

Jangan kalian pikir dengan berhasilnya ia menghapus jejak laki-laki itu di tubuh Gui bisa melupakan kejadian di beberapa jam lalu dengan begitu saja. Tentu tidak, Steven tidak akan bisa tidur dengan nyenyak jika belum berhasil membuat orang itu lumpuh dengan tangannya sendiri.

Ting!

Sudah Steven duga, kakak sepupunya itu pasti akan memberi data sesuai yang ia minta. "Aderjaya? Kayak pernah denger." monolog Steven membaca data laki-laki hidung belang itu.

Setelah di baca-bacanya data lengkap lelaki itu, ia pun meletakan kembali ponselnya ke atas nakas lantas mematikan puntung rokok yang tadi ia gunakan, dan berdiri dari tempat duduknya untuk berjalan menghampiri Gui.

Steven menduduki dirinya di pinggiran kasur lantas meraih kotak p3k yang terletak di samping lampu tidur. Ia akan mengobati luka-luka yang terlukis di tubuh Gui mumpung wanita itu sedang tertidur. Jika sudah bangun, itu akan sangat sulit bagi Steven untuk mengobati luka di tubuh kekasihnya, sebab Gui pasti akan menolak tawarannya untuk di obati.

"Eghh..." Gui menggeliat, meringis tatkala merasakan perih di bagian lukanya.

"Dapat cewek kok, tingkah lakunya kayak gini banget sih, Tuhan... " Steven terus melontarkan keluhan sambil mengobati luka Gui.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang