16: POSESIF

993 105 43
                                    

Gui membuka matanya dengan perlahan, lantas ia pun menduduki dirinya dan bersandar di Headband kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gui membuka matanya dengan perlahan, lantas ia pun menduduki dirinya dan bersandar di Headband kasur. Ia mengedarkan pandangan sekeliling kamar sembari meregangkan otot-otot yang terasa kelu.

Entah kejadian apa di pagi tadi yang membuatnya berakhir tertidur dengan keadaan tidak memakai busana sehelai pun. "Sshh.." Ia meringis tatkala ingin mencoba bangkit dari duduknya. Namun, Tubuhnya benar-benar terasa remuk terutama di bagian selangkangannya. Aneh sekali, padahal tadi subuh ia hanya bermain sebentar bersama Steven, tapi mengapa rasa sakitnya begitu terasa sampai saat ini.

Di tatapnya satu noted yang tergeletak di atas nakas di samping tempat tidurnya. Sudah dapat di yakini siapa pelaku yang sudah menulis noted itu.


Morning, sayang...
Sarapan udah aku siapin di atas meja. Jangan lupa di makan, ya...♡

Gui tidak berekspresi apa pun setalah membaca noted itu. "Maaf... Aku belum bisa jadi Gui yang kamu mau, aku udah berusaha, Steven. Tapi itu terlalu sulit," ujarnya sembari menatap noted itu.

Gui meletakkan kembali noted itu ke atas nakas, lalu bangkit dari duduknya untuk menuju kamar mandi dengan melingkarkan selimut tebal di tubuhnya.

Gui menatap dirinya dari pantulan cermin yang ada di dalam kamar mandi. Tatapan itu tampak dalam dengan mata yang berkaca-kaca. Entah apa yang saat ini wanita itu pikirkan.

Cukup lama ia terdiam menatap dirinya sendiri. Kini tatapan itu pun berpindah ke area leher yang terdapat beberapa tanda keunguan yang menghiasi leher serta dadanya.

"Huufftt..." sejenak ia menghela napas sembari memegangi lehernya. "Steven kebiasaan banget kalau bikin sampe ungu kayak gini. Mana sakit banget lagi."

Tak mau berlama-lama lagi, ia pun bergegas untuk mandi dan berniat untuk tidur kembali. Karena memang dari awal bangun tidur matanya itu memang masih merasa ngantuk, tapi karena tubuhnya yang terasa lengket dan tidak nyaman di bawa baring, ia pun memutuskan untuk mandi agar lebih merasa segar.

🔒

"Gimana, Ven? Lu jadi ikut 'kan entar malam?" Tanya Jake.

Mereka bertiga tampak menduduki dirinya di atas kursi taman. Setalah beberapa menit menyelesaikan kelas, ketiganya beristirahat sebentar di taman untuk membahas balapan nanti malam. "Jadi kok," sahut Steven.

"Kalau lo Rey?" Tanya Jake.

Rey yang tadinya sibuk dengan ponsel kini menoleh ke arah Jake. "Gua?" beonya. "Kayaknya entar malam gua gak bisa datang, deh."

"Loh? Kenapa?"

"Gua dapat kabar dari Keiro, kalau Nanti malam Gui ngumpul sama temennya. Gua mau ke sana nyamperin dia. Gakpapa 'kan, kalau gua gak hadir malam ini?" Tanya Rey sedikit hati-hati.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang