BAB 1|| KECELAKAAN

10.6K 558 27
                                    

WARINING: Di sarankan untuk membaca SYAQUEL, Young Daddy terlebih dahulu.

Mengandung adegan kek sinetron.

***

Sejak kapan? Sejak kapan Davina merasa bahwa semua mulai berubah. Sejak kapan semuanya menjadi begitu sulit. Untuknya dan untuk Syaquel.

Apa sejak Davina menemukan bahwa Syaquel selalu pulang larut malam? Atau sejak Davina sering melihat Syaquel bersama Rayan, mantan kekasih Syaquel dulu? Atau justru, sejak Davina tau bahwa Rayana telah kembali?

Mungkin juga, sejak Davina hamil anak ketiga mereka, makannya dia menjadi lebih sensitif.

"Kamu pulang malem lagi?!" Davina bangkit berdiri ketika dia melihat Syaquel masuk kedalam rumah.

"Vina, please, aku capek. Pengen istirahat." Syaquel menghela nafas, membuka jas kerjanya dan hendak naik kelantai atas.

"Kak! Mau sampe kapan, sih kakak pulang malem terus? Sejak perempuan itu balik dari luar negeri, kakak jadi jarang ada dirumah."

Syaquel menghentikan langkah kakinya, berbalik menatap Davina dengan lelah. "Aku pulang telat, karena aku sibuk, ada proyek besar yang sekarang lagi di jalankan perusahaan. Ini sama sekali gak ada hubungannya sama baliknya Rayana atau apapun."

"Kakak pikir Vina gak tau?! Vina tau kalo akhir-akhir ini kak Syaquel Deket lagi, kan, sama mantan kakak itu?"

"DAVINA! Stop! Aku, pulang, capek seharian kerja. Berharap dirumah disambut senyum kamu dan anak-anak. Bukan malah teriakan marah-marah kamu yang nuduh aku gak jelas kayak gitu! Kamu mikir gak sih, kalo sejak kami hamil, kamu jadi sering marah-marah kayak gini!" Syaquel melemparkan jasnya keatas sofa, dia menatap Davina dengan marah, berjalan keluar dari rumah tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Kak Syaquel!" Davina mengejar, tapi ketika dia sampai di pintu depan, Syaquel sudah pergi dengan mobilnya meninggalkan rumah. "KAK! KAK SYAQUEL MAU KEMANA?!"

Davina menangis, dia sangat sedih ketika melihat mobil Syaquel yang sudah tidak lagi terlihat. Davina sendiri tau, dia menyadari bahwa, dia terlalu curiga pada Syaquel. Tapi, siapa yang bisa mengendalikan perasaan ini? Dia juga tidak ingin curiga berlebihan, tapi rasanya tidak bisa.

Kenapa? Kenapa Syaquel pergi? Apa mungkin Syaquel sudah bosan dan tidak tahan dengan sikapnya? Tapi mau bagaimana lagi, selama Rayana masih ada di sekitar Syaquel, Davina tidak bisa menahan rasa marahnya.

***

Syaquel melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Padahal jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, tapi dia sama sekali tidak berniat untuk berhenti.

Berkali-kali, Syaquel mengutuk. Memang benar kata orang, waktu mempengaruhi segalanya. Bahkan pernikahan.

Sikap Davina yang selalu cemburu buta dan sering menuduhnya hal yang tidak sama sekali dia lakukan membuat Syaquel jenuh. Bosan dengan tingkah wanita itu.

Jelas dia tidak ada hubungannya dengan Rayan dan jelas semua hanya ada di otak Davina. Meskipun Rayana kembali, tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya untuk kembali menjalin hubungan dengan Rayana.

Meskipun dia tau, Dari sikap Rayana yang selalu mencarinya di perusahaan, dia tau mungkin saja Rayana memang ada niat untuk kembali bersamanya.

Justru, sikap Davina, lah, yang membuat Syaquel ragu dan tidak betah dirumah.

Satu-satunya hal yang membuat Syaquel bertahan adalah anak-anaknya. Shaka yang berusia lima tahun dan Syaki yang baru berusia dua setengah tahun. Begitupun dengan anak yang sedang dikandung Davina sekarang.

Syaquel melamun, ketika dia tersadar, dia mendengar suara klakson panjang dari mobil truk yang juga melaju kencang di depannya.

Syaquel membanting stir ya kearah kanan, membuat bagian belakang mobil terseret truk itu dan menyebabkan mobil berguling diantara jalan yang sempit.

Ketika Syaquel tersadar, dia dalam posisi terbalik, darah segar mengalir dari kepalanya. Syaquel terengah-engah, sekujur tubuhnya sakit dan lemas.

Dengan gerakan lemah, Syaquel mencoba membuka sabuk pengaman yang melilit tubuhnya. Namun itu terasa sangat sulit karena tangannya gemetar dengan darah yang mengalir dari sana.

Ketika Syaquel putus asa, dia melihat ponselnya yang sebagian layar retak tidak jauh dari posisi dia terbalik.

Syaquel mencoba menggapai, dengan susah payah membuat ponsel itu ada dalam genggamannya.

Darah di tangannya menodai ponsel yang pecah. Ponselnya masih hidup ketika di nyalakan.

Hal pertama yang ingin Syaquel lakukan sekarang adalah, mendengar suara istri serta anak-anaknya.

Tidak perduli apa dia akan mati disini atau tidak.

Tut...Tut.....

***

Drttt...drtt..

Davina terbangun ketika mendengar suara getaran ponselnya diatas meja. Wanita hamil itu mengusap matanya, menyadari jika dia tertidur ketika menunggu Syaquel kembali.

Ketika Davina melihat nomor Syaquel dilayar telepon, dia langsung menghubungkan panggilan nya.

"Kak? Kak Syaquel dimana?"

Tidak ada jawaban di seberang sana. Yang terdengar hanyalah suara nafas Syaquel yang tersengal.

"Kak... kok diem aja?"

Masih tidak ada jawaban apapun.

Davina tiba-tiba panik, apalagi ketika sambungan telepon terputus dan tidak lagi bisa di hubungi.

Dia terisak, takut sesuatu terjadi pada Syaquel. Diantara kepanikannya, yang terlintas adalah nama Alvaro. Teman Syaquel itu mungkin bisa membantu dia.

Ketika Davina menelepon Alvaro, suara perempuan yang pertama kali menyapa.

'Davina?'

Davina tau siapa perempuan yang mengangkat panggilan telepon Alvaro. Itu adalah Lily, Istri Alvaro yang baru satu tahun ini di nikahi.

"Mbak Ly, Mas Varo ada?" Tanya Davina, suaranya serak membuat Lily diseberang telepon bertanya.

'Mas Varo ada. Kamu kenapa Vin? Suara kamu kok kayak habis nangis?'

Tepat ketika Davina hendak menjawab, sebuah panggilan masuk dari nomor yang akrab.

Nomor Syaquel.

"Mbak, Kak Syaquel nelepon, Nanti aku telepon lagi."

Suara Lily masih tidak mengerti disana, dia mengiyakan dengan ragu.

Telepon ditutup, Davina menjawab panggilan telepon Syaquel.

"Kak–"

'Apa ini dengan istri pemilik ponsel?' Suara diseberang sana adalah suara seorang pria, tapi Davina tau itu bukan Syaquel.

"Iya, saya istrinya. Ada apa ya, pak?"

'Pemilik ponsel ini terlibat dalam kecelakaan mobil, sekarang Suami anda sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit xx."

To be continued.

A/N: Awal yang buruk jpg.

Bagi kalian yang hatinya lemah, disarankan mundur sendari sekarang. Karena di S2 ini mungkin bakal bikin kalian banyak emosi:)

S2|| SYAQUEL: Perjalanan rumah tanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang