Bab 19|| Berdebat

4.5K 249 19
                                    

Setelah menunggu setengah jam dan suaminya belum juga kembali ke kamar mereka, Davina memutuskan untuk turun dari tempat tidur, mencari pria itu. Tempat yang pertama Davina tuju adalah ruang keluarga, tapi Syaquel tidak ada di sana. Mencari ke beberapa tempat, Davina akhirnya melihat suaminya di ruang gym.

Dia mendekat, melihat punggung telanjang Syaquel yang basah dengan keringat.

Syaquel sepertinya juga tau jika Davina datang, tapi pria itu tidak berbalik, terus memukuli samsak di depannya.

"Kenapa jam segini malah olahraga?" Davina menghampiri suaminya, kedua lengannya telentang memeluk punggung kokoh Syaquel.

Pria itu menghentikan aksinya, berdiri diam sambil terengah-engah.

"Aku mandi dulu," ujar Syaquel pada Davina, membiarkan wanita itu melepaskan pelukannya.

Davina menghela nafas, mengikuti Syaquel keluar dari ruang gym. Keduanya kembali ke kamar mereka, Syaquel mengambil handuk, masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan sepatah katapun pada Davina.

***

Keesokan harinya, ketika Syaquel terbangun. Dia tidak melihat istrinya di manapun. Pria itu tidak panik karena dia tau bahwa Davina pergi ke pasar pagi ini.

Syaquel bangkit dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi bekerja. Beberapa menit kemudian, Syaquel keluar dari kamar mandi, dia memakai baju kerjanya dengan santai.

Suara keras dari sebuah kendaraan membuat kening Syaquel berkerut, pria itu bertanya-tanya siapa yang mengemudikan motor hingga menimbulkan suara sekeras itu. Syaquel turun ke lantai satu, dia membuka pintu depan, melihat istrinya yang sudah pulang sedang berdiri di gerbang rumah, tampak mengobrol dengan seseorang.

Dengan mata menyipit, Syaquel sekilas menyadari bahwa itu bukanlah tukang ojek karena motor yang digunakan adalah sebuah motor ninja besar berwarna hijau. Kerutan di dahi Syaquel menjadi semakin dalam, apalagi saat dia menyadari bahwa itu adalah Bili. Pria yang istrinya temui kemarin.

Amarah muncul di hati Syaquel, dia berdiri diam di ambang pintu, menunggu kapan Davina selesai mengobrol dengan pria itu. Beberapa menit kemudian, Davina akhirnya berbalik dan Bili pergi dari sana.

Saat Davina melihat suaminya yang berdiri tanpa bergerak di ambang pintu, menatapnya dengan tatapan sedingin es, Davina tiba-tiba merasa sedikit bersalah.

"Kenapa kamu pulang sama dia?" tanya Syaquel pada Davina.

Davina berpura-pura acuh, dia masuk kedalam rumah sambil menjawab perlahan, "Tadi kita enggak sengaja ketemu di pasar, terus Mas Bili ngasih aku tebengan."

"Enggak mungkin kebetulan ketemu kalau kalian enggak janjian,"ujar Syaquel dengan ketus.

Davina menoleh menatap Syaquel, "Kenapa sih, Kak? Sensi amat sama Mas Bili, lagian kita beneran enggak sengaja ketemu kok."

"Enggak sengaja? Dan kamu pikir aku percaya? Davina! Udah aku bilang semalem kalau aku enggak suka kamu deket-deket sama dia!"

"Kak! Terus kalau Kak Syaquel enggak suka Vina harus nurutin semuanya gitu?" Davina juga kesal pada Syaquel.

"Aku suami kamu!" Bentak Syaquel dengan keras.

"Terus apa?! Itu bukan berarti Vina harus nurutin semua yang Kak Syaquel mau!"

"DAVINA!"

"Haduh. Kak Syaquel kenapa sih pagi-pagi bikin Vina pusing aja! Vina baru pulang dari pasar juga. Lagian enggak masalah siapapun yang nganter, kan? Asalkan Vina pulangnya ke rumah ini."

"Davina, kamu enggak ngerti juga apa yang aku maksud? Kamu itu istri aku! Enggak pantes janjian sama laki-laki lain, apalagi sampe di anter kaya gitu pulangnya!"

"Kan Vina udah bilang, Vina sama Mas Bili enggak janjian!" Lelah rasanya Davina menjelaskan hal ini berulang kali pada Syaquel.

Syaquel sangat marah hingga dadanya ingin meledak rasanya. Tapi dia masih mencoba untuk mengontrol emosinya sendiri, mencoba untuk setenang mungkin walaupun mustahil.

"Pokoknya, jangan ketemu lagi sama dia."

Davina tidak lagi mendengarkan Syaquel, wanita itu melanjutkan langkah kakinya menuju dapur. Mulai membuat sarapan.

"Kamu denger? Jawab aku!" Syaquel mengikuti langkah kaki Davina.

"iya, iya!" Davina dengan kesal menjawab.

Menghela nafas, Syaquel berjalan ke belakang Davina yang sibuk mencuci sayuran dan bahan makanan lainnya. Syaquel merasa bahwa dia perlu meredakan emosinya, pria itu memeluk tubuh Davina.

"Kak Vina habis dari pasar, belum mandi," ujar Davina pada Syaquel.

Syaquel tidak peduli, dia mengeratkan pelukannya. Hal yang paling Syaquel takutkan adalah Davina berpaling dari dia, mencari laki-laki yang seratus kali lebih baik dari dia. Syaquel takut Davina akan meninggalkannya lagi.

"Aku mohon sama kamu, jangan ketemu dia lagi. Apalagi sampe mau di anter-anter kemanapun," bisik Syaquel dengan lirih di telinga istrinya.

Davina menghela nafas, "Iya, iya. Tapi kalau gak enggak ketemu-"

"Pokoknya nanti kalau kamu ngeliat dia dari jauh, jangan di samperin. Kamu langsung pergi aja."

"Ya, enggak bisa gitu dong, Kak. Gimana kalau dia nyapa duluan? Kan enggak sopan main pergi aja."

Syaquel menggelengkan kepalanya, "Pokoknya aku enggak mau. Aku cemburu, Vin. Aku gak mau liat kamu ngobrol sama laki-laki lain."

"Kamu itu, Mas. Anak udah dua aja masih cemburu!" Sindir Davina.

Syaquel tidak peduli sama sekali, yang dia inginkan adalah Davina menurutinya untuk tidak berhubungan dengan pria bernama Bili. Syaquel curiga bahwa pria itu menyukai istrinya.

To be continued.

Jangan lupa mampir ke innovel/dreame.

Baca juga cerita Dipo ya!

Sinopsis WANITA MILIK TUAN MUDA

Lima tahun lalu, Aluna Rianti, gadis tercantik dan memiliki bentuk tubuh idaman tiba-tiba hamil anak mantan pacarnya seminggu setelah dia memutuskan hubungan mereka. *
Lima tahun kemudian, dia melihat pria itu kembali. Tinggi dan tampan, memegang segelas sampanye di tangannya, tersenyum sopan pada Luna di kejauhan yang memandang dengan ekspresi tercengang. *
Luna menyusut, bersembunyi dibalik salah satu temannya, menyembunyikan fisiknya yang tidak lagi sesempurna dulu.

BACA BABNYA DI APLIKASI INNOVEL

Ketika aja di pencaharian: Zii_alpheratz

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S2|| SYAQUEL: Perjalanan rumah tanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang