Prolog

5.4K 168 2
                                    

••• Happy reading ••

MAAF JIKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️

••••••

Cahaya matahari menyelinap masuk keruang tidur seorang gadis yang baru berumur 16 tahun.

Kringgggggg! (suara alarm berbunyi)

Hoamm....

Gadis yang memiliki manik mata berwarna coklat terang itu pun mengucek matanya, lalu bangun dari kasur dan membuka matanya sedikit demi sedikit. Ia pun berjalan menuju kamar mandi dan mandi, ia memakai baju berseragam putih abu-abu karena hari ini adalah hari pertama dia masuk ke sekolah baru nya.

Gadis tersebut bernama Claudia Numbery Alexander. Yang biasanya dipanggil dengan sebutan Claudia.

Setelah selesai bersiap-siap Claudia pergi ke dapur dan menuju meja makan untuk sarapan bersama.

"Selamat pagi semua" sapa Claudia kepada Ayah dan Bundanya.

Hans Alexander Ayah nya, Olivia Alexander Bunda nya, dan mempunya Abang yang bernama Felix Christian Alexander.

"Pagi sayang" jawab Ayah dan Bunda sambil tersenyum.

Claudia duduk untuk sarapan dan ditatap oleh Ayah nya.

"Ada apa?" tanya Claudia dan di balas dengan gelengan kepala oleh Ayah nya.

"Kamu nggak mau sekolah ditempat yang sama bareng Abang Clau" tanya Ayah.

"Ayah, aku mau nya di SMA Nusa Bangsa. Enggak usah paksa Clau disana lagi" ucap Claudia dengan kesal.

"Yaudah kalau kamu mau nya di sana Ayah nggak akan ngelarang kamu lagi, tapi kalau ada apa-apa bilang sama Ayah" ucap Ayah sambil menatap Claudia.

"Oke!" Claudia mengacungi jari jempolnya. Lagian heran mengapa Ayahnya sangat khawatir, padahal ia hanya sekolah. Itupun bersekolah ditempat yang sangat elit dan juga favorit.

Bunda Olivia menatap putrinya khawatir. "Bener ya sayang, kalau ada yang jahatin kamu langsung bilang, biar kamu dipindahin ke sekolahan milik Ayah"

"Bunda, Clau hanya ingin sekolah bukan mau pergi perang. Clau juga bisa jaga diri baik-baik kok, Bunda nggak usah khawatir" Claudia menjawab degan santai dan tersenyum singkat menatap Bundanya.

"Yaudah kalau kamu mau nya di sana, kalau ada apa-apa hubungin Ayah atau Abang" jawab Ayah.

"Kalau ada apa-apa hubungin gue" jawab Abang Felix sambil menarik kursi di sebelah Claudia dan langsung duduk di sampingnya. Jawab Claudia dengan anggukan.

"Yaudah, ayo sarapan nanti kalian bisa telat ke sekolah"

Keluarga Alexander memulai sarapan. Tidak ada pembicaraan selama sarapan karena itu dilarang dari dulu sampai sekarang. Keluarga seorang Hans Alexander memang penuh dengan aturan, wajar saja jika pria ini pemilik perusahaan besar di Eropa seperti Hans sangat ingin anaknya bersekolah ditempat yang disiplin. Hans juga mendirikan SMA Alexander, entah kenapa putrinya malah memilih sekolah di SMA Nusa Bangsa.

Selesai sarapan Claudia diantar Felix ke sekolah. Ayahnya melarang Claudia berangkat menggunakan kendaraan sendiri, walau pun Claudia bisa membawa mobil atau motor sendiri tetapi Ayah dan Abangnya tetap saja melarang Claudia membawa kendaraan sendiri.

"Jangan pulang sebelum Abang atau supir jemput, tunggu aja di depan gerbang atau di halte depan paham?"

Claudia mengangguk saja. Diperjalanan tidak henti-hentinya menasihati Claudia tentang ini dan itu. Sampai-sampai Claudia menipiskan bibir menahan kesal.

"Abang kenapa sih segitu khawatirnya Claudia sekolah disini"

"Abang nggak mau kamu kenapa-kenapa dan banyak juga perubahan di Jakarta Dek" jawaban Felix.

Menyengir pelan karena kebingungan, namun Claudia tidak ingin bertanya lebih lanjut. Jika dipikir-pikir memang ada banyak hal yang berubah setelah empat tahun meninggalkan Jakarta.

Empat tahun lamanya Claudia bersekolah di Eropa sekaligus menjaga Kakeknya yang ada disana. Empat tahun itu pula ia tidak pernah kembali ke Jakarta, hanya Hans dan Olivia yang akan menjenguk sekali dalam satu bulan, itupun jika Ayahnya tidak sibuk. Felix juga pernah menjenguk Adiknya jika Ayah nya sedang sibuk.

Karena Kakeknya sudah meninggal, Hans memutuskan untuk membawa kembali Claudia ke Jakarta. Saat pindah Claudia langsung memilih SMA Nusa Bangsa, karena itu sudah incarannya semasa di Eropa. Sudah pilihan Claudia mau gimana lagi Hans dan Olivia mengizinkan Claudia sekolah disana, padahal Hans menginginkan putrinya satu sekolah dengan abangnya supaya abangnya bisa menjaga Adiknya dan tidak membuat Hans khawatir.

Brum...

Suara mobil Felix di depan gerbang SMA Nusa Bangsa.

"Sudah sampai"

Suara Felix membuyarkan lamunan Claudia. Gadis berambut cokelat itu menoleh keluar, berdecak kagum melihat bangunan SMA Nusa Bangsa yang jauh lebih bagus dari yang ia lihat di foto.

"Ini SMA Nusa Bangsa?" tanya Claudia tal percaya.

"Iya, Kenapa? Nggak bagus kan? Yaudah Abang pindah-"

"Ini bagus banget, Abang!" Jerit Claudia tertahan. Buru-buru ia menyandang tas sekolah lalu menyalami tangan Abangnya. "Claudia pergi ya, Abang hati-hati di jalan. Bye-bye!"

Felix menghembuskan nafas pelan lalu geleng-geleng kepala. "Ingat pesan Abang Clau"

"Iya, Abang bawel!" Jawab Claudi.

Sebelum Claudia keluar dari mobil, Felix mencium dahi Adik kesayangannya itu, setelah itu Claudia keluar dari mobil. Melambaikan tangan ketika mobil putih Abangnya mulai melaju.

Sudah banyak siswa siswi di pekarangan SMA Nusa Bangsa. Claudia melirik jam tangannya lalu buru-buru memasuki SMA Nusa Bangsa. Tujuannya satu mencari ruang kepala sekolah.

••• To be continued •••

Cerita ini murni hasil imajinasi saya, jika ada kesamaan antara tokoh atau alur cerita ini dengan yang lain. Hal ini diluar kendali saya!


Dilarang keras PLAGIAT! Hargai penulis dengan tidak membawa cerita lain kedalam cerita ini. Jika tidak suka dengan cerita saya, silakan pergi dari lapak saya tanpa meninggalkan komentar negatif!


Semua karakter tokoh tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan cast in real life, yaa!


Maaf jika banyak kata-kata yang kurang tepat, typo, dll. Harap maklum ya, Cause this is my first story :3


Jangan lupa tinggalkan jejak vote, komen, and share ke teman-teman kalian okay... :)


See u next chapter...♥

ClaudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang