23

916 41 0
                                    

••• Happy reading •••

Felix di markas merasa terganggu oleh deringan ponselnya, ternyata yang menelfon Samuel.

Is calling...

"Lo harus bantuin gue" ucap Samuel dengan kesal.

"Lo kenapa?"

"Mau nggak mau, lo harus bantu gue"

"Apa?"

"Gara-gara Adik lo, gue sama Lily putus"

"Lo nyalahin Adik gue"

"Iya, kalau dia nggak bilang dia pacar kedua gue, semua nggak bakal kayak gini"

"Udah biarin aja, cari cewek yang lebih baik lagi dari dia"

"Gue cinta banget sama Lily"

"Susah kalau bahas tentang cinta"

"Ayo lah bantu gue Lix" ucap Samuel dengan sedih.

"Oke, nanti lo kirim aja alamatnya di wa gue" ucap Felix lalu mematikan sambungannya .

"Dek-dek, bikin gara-gara aja lo" ucap Felix.

"Ada apa Bos?" tanya Daniel.

"Adik gue ngerjain Samuel, bikin Samuel sama Lily putus"

"Malah bagus kalau Samuel putus" ucap Frendy.

"Memang, tapi kalau udah buta sama yang namanya cinta, dia bakal usaha ngelakuin apa aja demi belahan jiwanya, nyatanya tadi nelfon gue sampek mohon-mohon buat bujuk pacarnya balik lagi ke dia" ucap Felix.

"Cinta itu membuat lo goblok" ucap Niko.

"Makanya gue nggak mau pacaran" ucap Marcello.

"Terus lo mau gitu bantuin dia Bos?" tanya Fidel.

"Mau nggak mau" ucap Felix.

"Nggak usah bantuin, gue rada benci sama tuh cewek" ucap Niko.

"Kenapa coba? Jangan-jangan lo suka lagi sama Lily" tanya Aldi.

"Nggak lah, diluar an sana masih banyak kali cewek yang lebih cantik dan baik, kalau pun di dunia ini cuman ada dia, gue nggak bakal terima dia jadi cewek gue" ucap Niko

"Benar banget omongan lo" ucap Daniel.

"Gue mau nelfon Adik gue" ucap Felix lalu menekan tombol panggilan ke Claudia.

"Lo dimana?"

"-"

"Tunggu di sana, gue jemput" ucap Felix lalu mematikan secara sepihak.

"Gue pergi dulu, lo jaga markas, kalau ada apa-apa hubungin gue" ucap Felix.

"Siap Bos" ucap mereka semua.

ClaudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang