33

467 6 2
                                    

••• Happy reading •••

MAAF JIKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️

••••••••••

“Dek bangun, udah jam 10” ucap Felix teriak, sambil mengutuk pintu kamar Claudia.

Claudia tidak bergerak sama sekali dari kasurnya, dia tidak terganggu dengan suara Felix.

“Pintunya kalau nggak lo buka gue dobrak” teriaknya lagi.

“Dek!” ucap Felix.

Felix berusaha terus untuk membangunkan Claudia, tapi nyatanya yang di dalam masih terlelap dengan mimpinya.

“Capek juga gue teriak-teriak, mending gue minta kunci cadangan ke Bunda”

Felix turun lalu menghampiri Bunda di dapur.

“Bun minta kunci kamar Adek”

“Minta sama Ayah kamu” ucap Bunda, lalu melanjutkan kegiatannya memasak.

“Ayah...”

“Nih, nggak usah bikin ulah” ucap Ayah sambil memberikan kunci.

“Nggak janji tapi” ucap Felix lalu lari ke atas.

Ceklek!

Pintu kamar Claudia terbuka, Felix melihat Claudia yang masih tidur nyenyak menggelengkan kepala. Felix langsung duduk di sisi ranjang Claudia lalu mengusap lembut rambut Claudia.

“Dek bangun, kalau nggak bangun gue gelitiki” ucap Felix.

Claudia masih saja tidak bergerak dari tidurnya.

“Oke, kalau itu mau lo”

Felix langsung siap-siap menggelitik Claudia. Felix menggelitik perut Claudia, Ia langsung terbangun dari tidurnya dan langsung tertawa.

“Bang udah nggak” ucap Claudia sambil ketawa dan menahan rasa geli di perut nya.

“Nggak mau” ucap Felix.

“Sakit perut gue lama-lama Bang” Claudia mengeluh seperti itu, Felix langsung mengakhiri.

Claudia menarik nafas untuk mengembalikan tenaga nya.

“Awas y” ucap Claudia.

“Lo berani sama gue, sini kalau berani” ucap Felix.

Claudia langsung turun dari kasur untuk melarikan diri dari Felix.

“Ayah, Bunda. Abang nih” teriak Claudia.

Teriakan Claudia terdengar sampai bawah, Ayah dan Bunda menggelengkan kepala.

“Anak kamu tuh” ucap Bunda.

“Anak kamu juga” ucap Ayah.

“Sana tolongi Adek, kalau tiba-tiba dia nangis Felix dan kamu nggak aku kasih jatah makan” ucap Bunda lalu melanjutkan memotong sayuran.

“Hm” ucap Ayah lalu pergi ke atas.

“Namanya juga Adek kakak pasti berantem terus, kalau nggak gitu nggak bisa ramai rumah Nyonya” ucap Mbok Ijah.

“Tapi kasihan dengan Clau, kalau kesel nanti nangis aku yang repot”

“Maaf y Nyonya kalau ucapan saya lancang”

“Nggak apa-apa Mbok”

Setelah sampai di depan kamar Claudia.

“Nggak usah ganggu Claudia lagi Felix”

ClaudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang