16

1.3K 52 0
                                    

••• Happy reading •••

Felix sampai di rumah langsung bergegas ke kamar Adiknya.

Tok! Tok! Tok!

"Dek, buka pintunya" ucap Felix sambil terus mengetok pintu Claudia.

Baru saja memejamkan matanya sudah di ganggu.

"Berisik banget sihh!" ucap Claudia dengan kesal.

"Udah malam juga, teriak-teriak" ucap Claudia.

Akhirnya Claudia membuka pintu kamarnya, ternyata yang teriak-teriak Abangnya. Felix langsung memeluk tubuh Claudia setelah membuka pintunya.

"Lo nggak apa-apa kan dek? Ada yang sakit? Kita ke rumah sakit ya?" tanya Felix di pelukannya.

Claudia membalas pelukan Felix. "Gue nggak apa-apa Bang, cuman sedikit nyeri aja di bagian perut"

Felix melepaskan pelukannya. "Kita ke rumah sakit sekarang" sambil menarik tangan Claudia.

Claudia menahan tangannya yang ingin di tarik Felix. "Nggak usah Bang, gue istirahat aja, besok pagi bakal hilang nyerinya"

"Benar?" tanya Felix sambil memegang tangan Claudia.

Claudia menaruh tangan kirinya di atas genggamannya. "Iya Abang"

"Yaudah sekarang kamu istirahat aja, kalau butuh apa-apa telfon ke Abang"

"Iya"

"Yang bantuin lo siapa?" tanya Felix.

"Tristan"

Gue kayak nggak asing nama itu, batin Felix.

"Sana masuk!" ucap Felix di angguki Claudia.

Felix mencium dahi Claudia sangan lama. "Good Night Princess" ucap Felix sebelum Claudia menutup pintu kamarnya.

Felix langsung turun ke bawah.

"Felix!" ucap Ayah.

Felix yang mendengar langsung menoleh ke belakang.

"Kamu harus cari mereka semua, bawa dia ke penjara kalau bisa di hukum seberat-beratnya, Ayah nggak mau ini kejadian lagi"

"Siap Ayah"

"Ayah percaya sama kamu"

"Felix pergi dulu Ayah" ucap Felix di angguki Ayahnya.

Felix pergi ke luar menuju motornya, sebelum ia menaiki motornya ponselnya berbunyi.

Samuel is calling...

"Bos! Gue dan yang lainnya udah ketemu sama preman itu, dia gue bawa ke gedung tua tempat biasanya" ucap disebrang sana.

"Bagus, gue kesana sekarang" ucap Felix langsung mematikan sambungannya.

"Pak Dimas buka gerbangnya" ucap Felix sambil memakai helm nya.

"Baik Den" ucap Pak Dimas.

Felix langsung pergi ke luar dengan ke cepatan tinggi.

•••

Felix sampai di gedung tua tempat penyekapan preman itu. Mereka berempat duduk di kursi serta di ikat tangan dan kakinya.

Bughh!

Bughh!

Bughh!

Bughh!

Felix langsung menendang perut mereka masing-masing.

"LO KALAU MAU CARI MANGSA JANGAN CEWEK, APA LAGI LO UDAH BUAT ADIK GUE SAKIT" ucap Felix dengan emosi.

ClaudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang