23 : Cookies

1.1K 120 17
                                    

Sehari setelah kepulangan liburan mereka, Felix hanya berdiam diri dirumah. Ya, ia sudah kembali ke rumahnya setelah kejadian tak mengenakan yang menimpanya beberapa hari yang lalu karena ulah suruhan Lucas.

Untuk melawan sisa trauma yang ada, Felix meyakinkan sang kekasih kalau ia akan aman berada disini.

Terlalu lama berdiam diri, Felix akhirnya memutuskan untuk pergi ke minimarket dekat rumahnya, membeli beberapa bahan karena ia ingin membuat cookies hari ini. Ya hitung-hitung menghilangkan rasa bosan yang melanda.

Dengan memakai sweater yang sedikit kebesaran dan masker, Felix segera beranjak menuju minimarket. Tak lama, karena ia sudah tau bahan apa saja yang akan dibelinya.

Kurang lebih memakan waktu 30 menit, Felix sudah berada di rumahnya kembali. Dengan sebuah apron yang sudah terpasang, Felix siap membuat cookies yang lezat.

Jemari lentiknya dengan telaten menuangkan beberapa bahan ke dalam stu wadah besar, menguleninya dengan perlahan sampai ke tekstur yang ia inginkan.

Panggangan pun sudah ia panaskan, tinggal mencetak adonan, dan cookies pun siap dipanggang.

Selagi menunggu cookiesnya matang, Felix menelpon Changbin untuk sekedar memberi kabar dan meminta sang kekasih untuk datang, menyicipi cookies yang ia buat. Semoga saja kali ini ia berhasil, karena terakhir kali ia buat, cookies itu hangus didalam oven.

"Gue agak sorean kesananya. Mau pulang ke rumah dulu, dipanggil Papa"

"Oh? Kakak mau pulang ke rumah? Mampir kesini dulu bisa? Sekalian bawain buat Papanya kakak. Nanti sore ga kesini lagi juga ga apa"

"Iya"

Setelahnya, sambungan itu dimatikan oleh Changbin berbarengan dengan oven yang berdenting, menandakan kalau cookies yang ia panggang sudah matang.

Felix tersenyum sangat puas begitu melihat hasilnya. Terlihat sangat indah. Ia mengambil satu buah cookies untuk dicicipi. Begitu cookies itu masuk kedalam mulut, senyuman diwajah Felix pudar. Ternyata hanya kelihatannya saja indah, tapi rasanya kurang pas dilidahnya.

Cookies yang ia buat kurang manis, dan terkesan sedikit pahit(?) apakah Changbin akan suka? Dan.. ah~ bagaimana pendapat Papa Changbin nanti?

Felix langsung badmood dibuatnya.

• • •

Tok tok tok

Felix bangkit dari duduknya begitu mendengar suara pintu diketuk. Sebelum membuka pintu, Felix mengintip sedikit dari jendela. Dan beruntunglah Changbin yang datang.

"Mana?" tanya Changbin membuat dahi Felix mengeryit seketika

"Apanya?"

"Cookies. Katanya lo buat cookies dan mau bawain Papa!"

"Ga jadi!" jawab Felix lalu berjalan mendahului Changbin.

Menyadari ekspresi Felix yang tak seceria biasanya, Changbin pun paham kalau kekasih manisnya ini pasti sedang tidak baik-baik saja.

"Kenapa ga jadi?"

"Cookiesnya gagal"

"Ini yang lo bilang gagal?" tanya Changbin dengan menunjuk cookies yang ada ditengah meja makan.

Felix pun menghela napas pasrah, siapapun yang melihat cookies itu, pasti akan terkecoh dengan tampilannya yang indah.

"Ih jangan dimakan!" ucap Felix sedikit berteriak, tapi terlambat, karena cookies itu sudah masuk kedalam mulut Changbij bahkan lelaki itu sudah mengunyahnya.

Good Kitten | changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang