40 : Marah

1K 147 19
                                    

"K-kak C-changbin" gumam Felix pelan, sangat pelan.

Kontak mata itu diputuskan oleh Felix, karena ia mendengar sebuah dering telfon miliknya. Dengan segera, ia mengangkat telfon itu setelah meminta izin pada pelanggan didepannya.

"Halo"

"Halo mas? Aduh gimana ya ini?"

"Kenapa Kara?"

"Ini mas, Sunoo trantum, saya kurang tau penyebabnya apa. Saya tanya juga dia ga mau jawab. Mas bisa kesini sebentar? Sunoo lagi ga mau sama saya"

Felix berpikir sejenak, lalu mengiyakan ucapan Kara tadi. Ia langsung melepas apronnya dan meminta kepada Renjun untuk menggantikan posisinya.

Setelahnya, Felix langsung bergegas pergi, hendak ke parkiran untuk mengambil motornya sebelum sebuah tangan besar mencekalnya.

Felix berbalik, dan betapa terkejutnya ia mengetahui kalau orang yang mencekalnya itu adalah Changbin.

"L-lepas kak!" Pinta Felix dengan wajah tertunduk.

"Tunggu, lo kemana aja? Gue udah cari lo kemana-mana, tapi ga pernah ketemu. Sekarang, saat gue udah ketemu sama lo, lo mau menghindar dari gue?"

Felix mencoba melepaskan genggaman itu, namun hasilnya nihil, tenaganya tak sebanding dengan Changbin.

"Gue ga ngehindarin lo kak"

'Gue ya?'  Batin Changbin

"Trus lo mau kemana kalo bukan mau menghindar dari gue? Kita harus ngomong Lix"

"Gue ga bisa! Anak gue lebih butuh gue sekarang" jawab Felix bersamaan dengan tangannya yang terlepas dari Changbin.

"A-anak?"

"Hm, anak. Gue udah punya anak, dan gue harap lo ga pernah hadir lagi di kehidupan gue karena kita udah selesai. Oh iya, istri lo udah nungguin tuh" ucap Felix seraya menunjuk seorang wanita dengan dagunya.

Setelahnya, ia langsung berlari menuju motornya dan melaju ke tempat penitipan anak, mengabaikan suara Changbin yang meneriaki namanya.

Setibanya Felix di penitipan anak, ia langsung berlari ke dalam dan langsung disambut oleh tangisan anak yang sangat kencang. Ia pun berlari menghampiri Sunoo.

"Nunu Pipi datang" ucap Felix yang langsung mengalihkan atensi sang anak.

"Nunu mau peluk?" Tanya Felix, Sunoo tidak menjawab dan langsung memeluk tubuh Felix.

"Nunu kesayangan Pipi, kamu kenapa?" Tanya Felix, namun tak ada jawaban dari sang putra.

"Kara, Sunoo saya bawa pulang aja ya. Terima kasih, dan maaf merepotkan" ujar Felix pada wanita itu yang sedari tadi berada disamping anaknya.

"Iya mas, sama-sama"

Felix menggendong tubuh sang putra, mendudukkannya di atas motor, lalu membawa motor itu dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang cukup ramai siang ini.

Felix menghentikan motornya didepan minimarket, lalu kembali bertanya pada Sunoo.

"Nunu mau es krim sayang?" Tanya Felix namun sang anak tak mau menjawab dengan air mata yang masih mengalir diwajahnya.

"Enggak! Hiks.. Nunu mau ayah! Ayah udah pulang Pipi, ayo kita jemput ayah" lirih sang putra, membuat Felix terdiam mendengarnya.

Ini.. ia tak salah dengar kan? Putranya bertemy dengan Changbin? Tapi.. bagaimana bisa?

Tak ingin menjawab ataupun merespon, Felix segera kembali melajukan motornya untuk kembali ke rumah.

"Pipi, kenapa kita pulang? Seharusnya kita jemput ayah!" Ujar Sunoo yang masih duduk diam di atas motor dengan sedikit meninggikan nadanya.

Good Kitten | changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang