💐My Concubine💐
•
•
•
Happy Reading*****
"Permisi....."
"Apa ada orang di dalam?"
Sepuluh menit sudah berlalu saat Eunji menginjakkan kaki di tempat pengobatan berbekal informasi yang di dapatnya dari seorang warga yang ia tempati bertanya. Muncul kerutan di dahi kala kedua netranya mendapati rumah tersebut nampak sepi.
"Apa orang tadi membodohi ku, ya? Kenapa tidak ada orang?" Gumamnya seraya kedua iris mata berpendar mengelilingi sekitar.
Dari kelihatannya tempat ini memang nampak seperti rumah seorang tabib, itu terlihat dari banyaknya ramuan-ramuan kering yang tergantung di depan rumah tersebut, tapi kemana si empunya.
Eunji spontan membalikkan badan saat mendengar suara deritan pintu gerbang yang di buka dari luar. Dari sana nampak seorang pria tua berjalan masuk dan perlahan menghampiri Eunji.
Pria tua itu tersenyum melihat Eunji.
"Ada yang bisa saya bantu nona?" Pria tua itu menyapa dengan ramah.
"Nde.."
"Kalau begitu silahkan masuk. Saya ke belakang dulu untuk menyimpan ramuan ini".
Pria tua itu lebih dulu meninggalkan Eunji yang terlihat ragu. Berdiri dengan tatapan kosong, Eunji merasa takut jika apa yang ditakutkannya benar adanya. Apa yang harus ia lakukan? Tanpa sadar Eunji mengelus lembut perutnya. Hingga suara panggilan dari si pria tua menyadarkannya. Ia pun melangkah masuk ke dalam rumah itu.
"Jadi ada perlu apa nona datang kemari?"
Eunji terlihat gugup.
"Hhmm, begini. Akhir-akhir ini aku merasa cepat lelah, dan sensitif terhadap beberapa bau makanan".
Tabib itu nampak mengangguk kecil kemudian mengulurkan tangan.
"Tolong pergelangan tangan nona".
Eunji pun mengulurkan kanannya. Selama ia di periksa, Eunji meremat jang-ok-nya erat. Berharap segala apa yang ditakutinya melenceng.
Tabib itu akhirnya melepas pergelangan tangan Eunji, mengangkat wajahnya dan menatap lurus ke arah Eunji. Ia nampak menelisik penampilan keseluruhan penampilan Eunji.
"Ada apa? Bagaimana hasilnya? Saya tidak apa-apakan?" Berondong Eunji dengan segala pertanyaan yang sejak tadi meliputi hatinya.
"Selamat. Saat ini anda sedang hamil. Usia kandungan anda sudah memasuki bulan kedua".
Raut wajah Eunji mendadak pias seakan tidak ada aliran darah yang mengalir ke wajahnya saat ini. Lidahnya terasa kelu bahkan untuk sekedar mengedipkan mata begitu terasa berat.
"Tolong periksa kembali. Sepertinya diagnosa mu keliru". Eunji menyodorkan kembali tangannya ke arah sang tabib.
Pria tua itu menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Concubine
Non-FictionSeorang gadis pemilik eye smile yang begitu cantik merasa hidupnya akhir-akhir ini selalu dirundung kemalangan. Di khianati oleh sang kekasih saat mereka sudah memutuskan untuk menikah. Sudah jatuh tertimpa tangga pula !! Peribahasa itu pun sangat c...