Kunjungan

386 43 8
                                    

💐 My Concubine 💐

•••

Happy Reading

*****

Eunji dan beserta beberapa dayang Selir Hui sudah berada didepan kediaman Raja Lee Yeol Shin.

"Selir Hui maafkan atas kelancangan hamba tapi Yang Mulia Raja saat ini tidak sedang berada dikediamannya". Ucap seorang Kasim yang berjaga didepan pintu.

Eunji menggerutu dalam hati. 'Andai saja bukan karena nama baik Ayah Selir Hui aku lebih mau tidur saat ini daripada berdiri disini seperti orang bodoh'.

"Ahh begitu. Lalu kemana Yang Mulia Raja saat ini?" Katanya lembut. Berbeda sekali dengan apa yang ada dibenaknya.

"Raja sedang berada di aula pertemuan nyonya". Jawab Kasim itu.

Eunji manggut-manggut. Lalu menoleh ke belakang punggungnya.

"Yeo Hee...." Panggil Eunji.

"Nde nona..."

"Kemarikan.." minta Eunji pada sesuatu yang dibawa oleh Yeon Hee.

Eunji mengambil benda berbentuk kotak itu dan memberikannya pada Kasim.

"Tolong sampaikan ini kepada Yang Mulia Raja". Nadanya acuh.

Kasim tersebut menunduk hormat lalu mengambil benda yang diberikan oleh Selir Hui.

Tidak menunggu lama Selir Hui berlalu dari kediaman Raja. Dan bersorak penuh gembira karena tidak harus bertemu dengan pria kejam suami dari Selir Hui.

Eunji melangkah dengan ekspresi wajah bahagia. Akhirnya dia bisa istirahat setelah seharian ini belajar menunggangi kuda.

Ternyata sikap Eunji itu sejak tadi menjadi perhatian dari Permaisuri Min. Kedua alisnya mengeryit heran.

"Kenapa wanita rubah itu tersenyum penuh bahagia padahal tidak bertemu dengan Raja. Harusnya dia bersedih atau menunjukkan raut kecewa. Tapi dia terlihat biasa-biasa saja". Monolognya sendiri.

"Ye ..?" Ucap seorang dayang yang tidak sengaja mendengar gumaman sang Ratu.

Ratu Min menoleh dan memasang senyum manisnya. "Tidak ada Kepala Dayang Choi".

Wanita paruh baya itu membulatkan mulutnya lalu menunduk. Dia kira tadi Ratu memanggil dirinya karena dia mendengar Ratu Min bergumam ternyata dia hanya salah dengar.

Bukannya senang hal itu membuat Ratu merasa tidak suka.

'Ini pasti hanya akal-akalan Selir Hui agar Yang Mulia tetap memperhatikan dirinya'.

'Dasar wanita sialan'. Umpat Ratu Min dalam hati.

***

Di aula pertemuan Raja Lee Yeol Shin menopang kepalanya pusing mendengar perdebatan para pejabat negaranya yang saling menyalahkan.

Padahal pikirannya saat ini sedang kalut. Karena terus memikirkan Selir Hui. Ditambah tadi dia tidak sengaja melihat istrinya dan sang adik tiba-tiba begitu dekat membuat amarahnya membuncah.

Dia mengepalkan tangannya kuat dan mata elangnya menatap tajam ke bawah ke arah para pejabat istana.

"Diam !" Serunya penuh amarah.

Seketika ruangan yang awalnya riuh langsung menjadi sunyi dan senyap. Aura kemarahan sang Raja begitu terasa dominan dan menakutkan. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara sekecil apapun.

My ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang