Malam sudah semakin larut, namun aktifitas di sekitar area kuil Angkor Wat malah terlihat semakin ramai. Tampak lampu-lampu besar menyinari seluruh area pelataran kuil itu.
"Bawa peti-peti itu dan angkut semuanya ke dalam truk!" teriak Jorgé. "Sekarang!"
Dari dalam kuil itu, tampak sejumlah orang mengangkut beberapa peti kemas dalam ukuran besar dan meletakkannya di dalam truk. Jorgé terlihat mengatur alur pengangkutan itu dan memantau seluruh pergerakkan anak buahnya.
Dari kejauhan, tampak Zeke dan Cliff tengah memantau aktifitas itu dari balik dinding batu. Keduanya terlihat menggunakan teropong untuk melihat kegiatan yang sedang terjadi di pelataran kuil itu.
"Apa yang sebenarnya mereka lakukan?" ujar Cliff. "Apa isi peti-peti besar itu?"
"Tampaknya mereka berhasil menemukan graphyenium itu." ujar Zeke.
"Benarkah?" ujar Cliff. "Sial!"
Tidak sedikit pun Zeke melepaskan pandangannya dari Jorgé Ramirez. Pria bermata biru tampak memantau seluruh aktifitas Jorgé dan mengamatinya dengan seksama.
Tak lama kemudian, earpiece milik Zeke dan Cliff pun berbunyi. Terdengar suara Ben tengah berbicara kepada seluruh agen NSA yang berada di sekitar kuil itu sambil memberikan arahan pergerakan selanjutnya.
"Reese, Redwood." ujar Ben. "Laporkan apa yang sedang terjadi saat ini."
Zeke tampak mendeskripsikan situasi yang tengah terjadi di pelataran kuil Angkor Wat itu kepada Ben lewat earpiece-nya. Pria itu pun menjelaskan bahwa Jorgé tampaknya menemukan graphyenium dan bergerak untuk membawanya pergi.
"Keparat." ujar Ben. "Bisa berbahaya jika Krueger memiliki graphyenium itu."
Zeke kembali memantau situasi di pelataran kuil Angkor Wat itu bersama Cliff. Kedua terlihat begitu fokus, hingga tiba-tiba....
"Zeke, aku melihat Zara Haven." ujar Cliff.
"Benarkah? Di mana?" ujar Zeke.
"Arah jam sebelas." ujar Cliff.
Zeke tampak mengarahkan teropongnya ke arah yang dimaksud oleh Cliff dan benar saja apa yang dikatakan oleh pria itu. Akhirnya Zeke melihat sosok Archangel yang selama ini hanya terpampang di dalam layar monitor.
Dari kejauhan, Zara terlihat tengah berbincang dengan seorang pria sambil memegang sebatang rokok di tangannya. Wanita itu tampak memantau sejumlah anak buah Jorgé lainnya yang tengah membawa peti-peti kemas itu ke dalam truk.
Sejenak, Zeke tampak terhipnotis ketika melihat Zara secara langsung dengan mata kepalanya sendiri. Wanita itu terlihat lebih cantik dari foto yang selama ini dilihat olehnya. Bahkan hanya dalam balutan tanktop berwarna hitam dan celana panjang kargo serta sepatu boots tingginya itu, Zara terlihat begitu mempesona.
Rambut platinum blonde itu terlihat digulung ke atas sehingga memamerkan siluet tubuh Zara yang sempurna. Seketika, Zeke dapat melihat tato yang diduganya ditulis dalam bahasa Sansekerta, berderet mulai dari ujung leher hingga bagian punggung wanita itu.
"Yup, kau benar." ujar Zeke. "Itu Zara Haven."
Zeke tampak terus memantau gerak-gerik Zara. Sekilas, wanita itu terlihat seperti model papan atas yang melenggang di atas catwalk. Namun, melihatnya secara langsung di tempat seperti ini, membuat Zeke menjadi yakin bahwa wanita itu adalah sosok di balik Archangel.
"Reese, segera gagalkan operasi itu." ujar Ben. "Mereka tidak boleh memiliki graphyenium itu."
Mendengar perintah dari Ben, Zeke pun segera menghubungi Cam dan beberapa agen NSA lain melalui earpiece-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Universe
ActionZachary 'Zeke' Reese Seorang pasukan khusus yang sedang mengambil waktu liburnya setelah menjalankan tugas kenegaraan yang cukup lama. Ia pun harus dihadapkan dengan sebuah misi khusus yang cukup berat ketika harus mencegah sebuah sejata pemusnah ma...