Kantor Dewan Penasihat II - 11.30 PM
"Aaaaakh!!!!" teriak Zara.
Dua orang pria berpakaian hitam tampak mendorong tubuh Zara ke dalam sebuah ruangan yang cukup gelap, hingga membuat wanit aitu tersungkur ke atas lantai. Minimnya cahaya penerangan di dalam ruangan itu membuat Zara tidak dapat melihat dengan jelas apa yang ada di dalam ruangan.
Kedua pria itu pun lantas melangkah ke luar ruangan dan meninggalkan Zara seorang diri. Wanita itu tampak mengarahkan tatapannya ke segala penjuru arah sambil memeluk tubuhnya sendiri dengan erat.
Zara tidak dapat mengingat apapun. Hal terakhir yang diingat oleh wanita berambut platinum blonde itu adalah perkelahian yang terjadi antara Zeke, Cam, Cliff, dengan beberapa orang pria berpakaian rapi. Setelah itu, Zara pun tidak dapat mengingat apa-apa lagi, dan voila! Tiba-tiba saja wanita berambut platinum blonde itu berada di dalam ruangan ini.
Ruangan itu terasa begitu dingin, bahkan Zara dapat merasakan hembusan angin yang cukup kuat dari segala penjuru arah. Entah dimana saat ini ia berada. Ruangan itu tidak memiliki jendela atau bukaan sedikit pun, sehingga Zara tidak dapat menebak lokasi bangunan ini.
"Sial!" ujar Zara.
Tak lama kemudian, lampu ruangan itu pun menyala dengan sangat terang. Zara tampak memicingkan kedua matanya karena lampu ruangan itu pun membuat pandangannya menjadi kabur.
Perlahan-lahan, Zara pun dapat melihat dengan jelas ruangan itu. Tampak sebuah ruangan yang cukup besar, dengan cat serba putih yang melapisi sekeliling dinding beton itu.
Tidak banyak perabotan yang ada di dalam ruangan itu. Hanya sebuah meja, empat buah kursi, dan sebuah tiga buah kecil yang terletak di sudut ruangan. Lalu, Zara pun menoleh ke arah langit-langit ruangan itu. Ruangan itu tidak terlalu tinggi, mungkin kurang dari tiga meter.
Selang beberapa lama kemudian, pintu ruangan itu pun terbuka. Tampak seorang wanita berambut pendek dan dua orang pria berpakaian hitam berjalan masuk ke dalam ruangan dimana Zara berada.
Ketiganya pun tampak berjalan ke arah Zara dan sang wanita berambut pendek itu pun menarik sebuah kursi lalu menjatuhkan tubuhnya di atas kursi itu. Wanita itu pun tampak menatap ke arah Zara dengan intens, tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari mulutnya.
Lalu, kedua pria berpakaian hitam tampak mencengkram tangan Zara dan memaksanya untuk duduk di atas sebuah kursi. Kedua tangan wanita itu pun diikat dengan semacam sabuk yang terkait dengan kursi.
Ikatan yang begitu kencang itu pun tampak membuat kedua pergelangan Zara terasa begitu sakit. Sayangnya, wanita itu tidak memiliki tenaga lagi untuk memberikan perlawanan.
"Senang bertemu denganmu, Zara Haven." ujar wanita berambut pendek itu. "Perkenalkan, namaku Elena Watson."
Zara tampak menatap kedua mata Elena dengan tajam lalu kembali mengarahkan tatapannya kembali untuk menyisir seluruh penjuru ruangan. Terdapat empat buah kamera pengawas yang terpasang di setiap sudut ruangan. Tampaknya ruangan itu benar-benar dijaga dengan ketat.
"Kulihat begitu banyak luka di wajah dan tubuhmu..." ujar Elena. "Apa NSA memperlakukanmu dengan buruk?"
Zara tidak merespon ucapan Elena sedikit pun. Wanita itu malah lebih tertarik untuk mencari jalan keluar dari dalam ruangan itu dan memantau seisi ruangan.
Pandangan Zara pun terhenti pada pintu masuk yang berada tak jauh dari tempatnya duduk. Pintu itu dikunci dengan menggunakan akses sidik jari, sehingga tidak dapat dibuka oleh sembarangan orang.
Elena yang memperhatikan gerak-gerik Zara sejak tadi pun mengarahkan pandangannya ke arah yang dituju oleh kedua mata Zara. Tampaknya wanita berambut pendek itu pun mengetahui jika Zara berniat untuk melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Universe
ActionZachary 'Zeke' Reese Seorang pasukan khusus yang sedang mengambil waktu liburnya setelah menjalankan tugas kenegaraan yang cukup lama. Ia pun harus dihadapkan dengan sebuah misi khusus yang cukup berat ketika harus mencegah sebuah sejata pemusnah ma...