Part 40 - Phase One

380 23 10
                                    

Pristina - 00.08 am

Jam mulai menunjukkan dini hari. Zeke, Cam, Cliff, dan Mel pun akhirnya tiba di Kosovo, sebuah negara yang cukup padat.

Di bangku belakang, Mel terlihat begitu intens dengan layar laptopnya. Wanita itu tampak tidak sedikit pun melepaskan pandangannya dari layar laptop dan sesekali memeriksa telepon genggamnya.

"Mel, bagaimana hasil penelusuranmu?" ujar Zeke.

Mel tampak memainkan keyboard laptopnya lalu memindahkan sebuah data ke dalam tabletnya. Wanita itu pun lantas menunjukkan layar tablet itu kepada Cam, Cliff, dan Zeke.

"Hasil retasan kamera pengawas menunjukkan jika Zara terlihat tadi siang." ujar Mel. "Di sebuah bar."

Mel tampak menunjukkan beberapa tangkapan layar. Dalam sebuah tangakapan layar, terlihat Zara tengah duduk di sebuah kursi tinggi sambil menenggak segelas minuman keras.

Dalam tangakapan layar lainnya, terlihat Zara tengah berbicara dengan dua orang pria yang belum pernah Zeke lihat sebelumnya. Kedua pria itu tampak bertubuh tegap dan memegang senjata api.

"Bar?" ujar Cam. "Zara pergi ke sebuah bar di siang hari?"

Pertanyaan Cam pun membuat Zeke tergelitik untuk menelaah lebih jauh hasil penelusuran Mel itu. Zeke pun meraih tablet itu dari tangan Mel dan memperhatikan dengan seksama gambar yang ditampilkan dalam layar tablet itu.

Itu Zara.

Itu benar-benar Zara Haven. Wanita cantik itu masih hidup dan baik-baik saja. Dengan menggunakan sebuah gaun berwarna merah menyala yang dibalut dengan sebuah jaket kulit. Zara terlihat sangat cantik dan menawan seperti biasanya.

Tapi...Tunggu.

Zeke pun memperbesar tangkapan layar itu. Tampak sebuah lebam di wajah cantik Zara yang nampak begitu jelas. Bibir wanita berambut platinum blonde itu pun terlihat pecah, seperti habis dipukul dengan cukup keras.

Apa Jansen Krueger menyiksanya? Atau kah terjadi sesuatu kepada Zara?

Pandangan Zeke tidak lepas dari foto Zara itu. Kedua mata pria tampan itu tampak terpaku pada foto Zara dan sesekali mengerutkan dahinya.

"Jeez, apa yang terjadi pada Zara?" ujar Cliff. "Ia tidak terlihat baik-baik saja."

"Beruntung wanita itu masih hidup, Cliff." ujar Cam. "Setelah apa yang dilakukannya terhadap Jansen Krueger."

"Memang apa yang dilakukan oleh Zara?" ujar Mel.

"Apa kau lupa? Haven telah membelot dan mengkhianati Jansen dengan membantu NSA." ujar Cam. "Jika aku menjadi Jansen Krueger, aku akan menyiksanya tanpa ampun dan melemparnya ke dasar lautan."

Cam benar. Tidak mungkin Jansen Krueger tidak melakukan sesuatu kepada Zara. Terlebih lagi setelah apa yang dilakukan oleh wanita berambut platinum blonde itu kepada pria Jerman itu.

"Apa kau berhasil menemukan batang hidung Jansen Krueger, Mel?" ujar Zeke.

"Hmm...Sejauh ini aku belum menemukan keberadaan pria Jerman itu." ujar Mel. "Tidak terdeteksi di kamera pengawas manapun."

"Sial. Di mana bajingan itu berada?" gumam Zeke.

Kosovo bukanlah negara yang besar. Rasanya kecil kemungkinan Jansen Krueger bisa bersembunyi terus menerus. Pastilah ada satu momen di mana pria Jerman itu berada di tempat publik.

Di mana sebenarnya Jansen Krueger bersembunyi? Apakah ada tempat atau ruang rahasia sehingga pria Jerman itu dapat menutupi keberadaannya?

"Apa kau sudah lihat melalui semua kamera pengawas yang ada di Kosovo?" ujar Cam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Across The UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang