Elena memberhentikan mobilnya ditepi jalan, dan Matthias memarkir mobilnya tepat di depan mobil Elena, seperti sengaja menghalanginya.
Matthias keluar dari mobilnya, dan mengisyaratkan Elena untuk keluar dari mobilnya.
"Lo tunggu disini." Ucap Elena pada Alana, dan setelah itu melepaskan seatbeltnya lalu keluar dari mobilnya.
"Lo mau apa?!" Ketus Elena.
"Gue pengen ajak lo kencan, gimana?"
"Gue tolak!"
"Gue dengar-dengar Papa lo udah pulang ya? Wah, bagus tuh!" Bukannya mendengarkan penolakan Elena, Matthias malah memancingnya.
"Matthias!"
"Apa tunanganku sayang?" Sial! Kenapa Matthias semakin menjengkelkan?!
"Lo jangan macam-macam ya!"
"Gue nggak macam-macam kok, toh nggak ada salahnya kita kencan, kita kan udah tunangan." Matthias tersenyum, dan senyumannya tampak sangat menyebalkan di mata Elena.
"Gue udah ada janji, jadi lo mending pergi aja! Jangan ganggu waktu gue."
"Waktu apa sih?"
"Waktu gue! Me time!"
"Oh, waktu kita berdua ya?"
"Matthias!"
Elena terkejut, saat Matthias menariknya dan menyudutkan tubuhnya.
"Kita kencan, setuju nggak setuju, gue nggak peduli." Ucap Matthias dengan dingin, dan tatapannya yang semakin panas.
Entah kenapa, Elena merasa tidak bisa membantah perkataan Matthias.
Matthias menjauhkan tubuhnya dari Elena, dan tersenyum.
"Gue nggak mau tau, sebelum jam tujuh lo harus udah siap! Gue jemput." Ucap Matthias dengan nadanya yang benar-benar sangat berbeda.
Ibu jari Matthias mulai masuk kedalam mulut Elena, dan menyentuh pipi bagian dalam Elena dengan sensual, dan Matthias terlihat sangat menyukainya sangat berbeda dengan Elena yang merasa aneh.
Setelah puas dengan itu, Matthias menaruh Ibu jarinya di gigi Elena, dan...
"Gigit." Elena melototkan matanya saking terkejut, dan tidak percaya nya dia.
"Gigit jari gue atau lo, nggak gue biarin pergi!" Elena mengigit jari Matthias yang berada tepat di atas bawah jejeran gigi bagian kirinya, Elena mengigitnya dengan kuat.
"Shh...!" Elena berhenti, ia memperhatikan wajah Matthias, dan kembali mengingat pembicaraan nya dengan Alana saat di toilet sekolah tadi.
Setelah Elena menurutinya, Matthias pun membiarkan Elena pergi, berjalan menuju mobilnya dan masuk lalu pergi dari sini, meninggalkan Matthias yang menjilat ibu jarinya.
"Gila! Gila! Gila! Matthias benar-benar berbeda dari sebelumnya, walau sifat gilanya masih ada tapi ini lebih gila!" Batin Elena.
"Kak, lo kenapa? Matthias lakuin apa?" Tanya Alana yang khawatir.
"Kita nggak jadi clubing! Kita pulang!" Ucap Elena.
"Beneran? Wah! Kalo gitu ayo kita ke bandara!" Ucap Alana yang semangat.
"Buat apa?"
"Ya buat sambut Papa lah! Apa lagi?"
"Sambut dirumah aja kali! Ngapain jauh-jauh ke bandara, buang-buang bensin aja!" Ucap Elena dengan nadanya yang terdengar sinis dan sangat ketus, sangat tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin's Antagonist : Male's Antagonist(New Version!)
Teen FictionElena Diamond, seorang budak cinta yang sangat mencintai Xavier Baskara. Namun, tidak semuanya cinta berakhir indah. Elena mati saat mencoba menabrak Clara, membuat mobil yang Elena bawa saat itu masuk kedalam jurang dan meledak. Ini semua karena El...