Episode 09 : Us

17.4K 1.2K 9
                                    

Matthias datang membawa sesuatu dan jus yang entah jus apa di tangannya, Elena sedikit terkejut karena Matthias benar-benar hanya sebentar.

Saat Matthias menaruh mangkuk yang ternyata adalah salad buah, yang selalu Elena makan saat malam tiba.

Matthias kemudian menyandarkan separuh tubuh Elena, lalu mengambil mangkuk dan menyuapi Elena, sendok demi sendok.

Dan, setelah habis barulah Matthias mengambil gelas yang berisi jus tomat.

"Jus apa?" Tanya Elena.

"Tomat." Jawab Matthias sambil tersenyum.

Elena pun meminumnya sampai habis, Matthias menaruh kembali ke tempatnya.

"Salad buah dan jus tomat." Ucap Elena.

Matthias tahu apa yang sedang Elena pikirkan, tapi Matthias tidak ada niat sedikit pun untuk berbicara, biarlah Elena kepikiran.

Disisi lain, Alvaro dan yang lain sudah tiba di Apartement yang terkenal sangat mahal di kota ini. Angel bersiap untuk turun.

"Angel, Elena nggak perlu bantuan kita. Elena ngirim sinyal, dan itu artinya dia nggak perlu bantuan kita." Angel mengernyit.

"Serius?" Alvaro mengangguk pelan mengiyakannya. "Ya udah, kalo gitu kita pulang aja. Ngapain kita kesini."

"Ya, itulah yang harusnya kita lakuin dari tadi!"

💐💐💐

Keesokan harinya

Seperti yang Matthias katakan, badan Elena sudah bisa bergerak hari ini. Hal itu, tentu saja membuat Elena merasa sedikit lebih baik.

"Kayaknya gue perlu kasih cairan lagi." Gumam Matthias, yang jelas saja Elena tidak dapat mendengarnya.

"Matt, gue mau jalan-jalan dong!"

"Jalan-jalan? Kemana?"

"Ya..., Sekitar apart lo aja sih."

"Kalo gue nggak bolehin, lo mau apa?" Ucap Matthias yang terdengar penuh sesuatu.

"Gue mau kabur!" Matthias menyeringai mendengar ucapan Elena.

"Yakin bisa kabur? Gue siap loh, bikin kaki lo lumpuh seumur hidup."

Perkataan Matthias cukup membuat Elena merasa terancam, dan karena perasaan itu pula Elena hanya bisa menunggu liburan semester cepat berakhir, agar dirinya bisa keluar dari sini.

"Bercanda sayang!" Ucap Elena dengan wajah sumringahnya yang tentu saja dibuat-buat.

Matthias tertawa, membuat Elena merasa terintimidasi. Matthias benar-benar menyeramkan sekarang, Elena menjadi takut. Tapi, Elena tetap berusaha mengontrol ekspresinya.

"Kenapa lo ketawa?"

"Karena lo lucu!" Setelah itu, Matthias menarik Elena. Matthias membawa Elena, membawanya keluar dari apartnya, membuat Elena sedikit terkejut. Ini diluar dugaan Elena, Matthias memang tidak mudah untuk ditebak.

Matthias membawa Elena ke taman kota, membuat Elena semakin merasa bahwa Matthias penuh akan sesuatu.

Elena tersenyum, memperlihatkan senyuman manis miliknya, Elena akan tetap tersenyum meski Matthias tetap melakukan sesuatu padanya nanti.

Dia sudah berkomitmen terhadap dirinya sendiri, Elena tetap akan berusaha untuk mencintai Matthias.

Memang, perasaan cinta itu belum ada sampai sekarang. Tapi, Elena tetap berusaha.

"Cantik banget!" Elena memeluk erat pinggang Matthias, dan tetap tersenyum.

Elena akan mencoba bahagia, karena...

Twin's Antagonist : Male's Antagonist(New Version!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang