Seperti Biasa II

1K 80 47
                                    

Didalam kamar mandi.
Saat ini punggung Mugiwara sedang digosok sama Miko dari belakang.

'Ahh...Kimochiii' batin Mugiwara keenakan dengan gesekan spon dan sentuhan lembut tangan Miko yang memijat punggungnya.
Mugiwara tidak tahu alasan Miko melakukan ini, hanya saja dia mencoba mengikuti suasana. Ya bukan berarti karena ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan, tapi cuma ingin menikmati apa yang diberikan. Lagipula namanya rejekikan tidak boleh ditolak.

"Miko...kenapa kamu bisa ada dirumahku??"tanya Mugiwara

"B-bukannya yang membawaku kesini Onii-san"jawabnya gagap karena menahan malu.
Ada alasan kenapa Miko berani melakukan ini, bukan karena dia mesum tetapi karena reaksi spontan setelah melihat monster keluar dalam bak air.
Jika biasanya, dia akan berpura-pura tidak melihat keberadaan mereka. Tetapi yang satu ini(sangat menakutkan) sudah tidak mampu lagi dia menahannya(rasa takut). Lalu karena sudah terlalu ketakutan, dia mencoba keluar dari sana(bak mandi).

"Kau bisa melihatku"
Monster tersebut bereaksi dengan gerak-gerik Miko. Dia menyalip langkahnya menuju kepintu keluar lalu menutupnya dari depan.

"Hiiiiii..."
Miko yang melihat itu mundur kebelakang. Tubuhnya gemetar ketakutan, seandainya mampu berteriak. Dia akan berteriak sekuat tenaga. Namun sayang suaranya tidak mampu keluar dari mulutnya. Dia hanya bisa memejamkam mata dan pasrah dengan apa yang terjadi sampai ttiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan Mugiwara masuk kedalamnya.

'T-tunggu Onii-san, a-aku akan membasuh punggungmu'

Itulah yang terjadi. Dan sekarang ini Miko baru menyadari kecerobohannya.
'Pasti Onii-san menganggapku gadis mesum'batinnya lalu mendengar ucapan Mugiwara.

"Heeee...benarkah??kapan, kok bisa lupa ya"kata Mugiwara heran.
Maklum 5 bulan lebih dia jadi bang toyib karena misi grup chat. Jadi dia lupa dengan peristiwa didunia asal sebelum dia pergi.

"Kemarin malam Onii-san, kan Onii-san membawaku kesini setelah menyelamatkanku dari mereka(monster"). Masak Onii-san sudah lupa" balas Miko tidak percaya dengan daya ingat Mugiwara.

"Ah..iyakah, haha" jawab Mugiwara mengiyakan saja karena memang ia sudah lupa kenapa dan bagaimana Miko bisa ada disini, seingatnya dia cuma menyelamatkan Miko lalu tiba-tiba dia dipindah ke misi dunia pahlawan perisai.

"Lalu dimana mereka??kenapa tidak ada dirumah" Mugiwara bertanya tentang istrinya.

"Kedua pacarmu belanja Onii-san, mereka menyuruhku jaga rumah supaya saat kamu datang, ada yang membukakan pintu, tapi aku tidak tahu bakal jadi kayag gini kejadiannya"balas Miko.

"Oh begitu, hehe...
Yah aku juga tidak menduga"

Percakapan itu berhenti. Suara kran air yang mengisi bak mandi menggantikan keheningan mereka. Tak ada satupun dari keduanya memulai bicara, baik Mugiwara dan Miko sama-sama canggung sekarang. Dengan keadaan mereka saat ini (telanjang kecuali Mugiwara yang masih memakai handuk).

Entah sampai kapan ini berlangsung. Dan entah sampai kapan Mugiwara harus menahan siksaan ini.
'Huffftt...konak nich'
Dari tadi dia mencoba menenangkan pikirannya agar tidak membayangkan tubuh Miko yang saat ini telanjang bulat.

'Tenang boy kecil, tunggu sampai mereka pulang'batinnya mengapit senjata pribadinya agar tidak menyembul keluar dari handuk yang ia pakai.

Tidak mau pikirannya semakin dikuasai nafsu,Mugiwara mencoba membuka perckapan.
"Ngomong-ngomong apa kamu tidak malu"kata Mugiwara mencoba membuka obrolan tapi hal bodoh yang keluar.

"Maksudku...aku juga-"Mugiwara mencoba menperbaiki kalimatnya yang salah tapi terlanjur dipotong.

"A-aku melakukannya karena terpak-"
Terlalu malu dengan pertanyaan Mugiwara, Miko langsung berdiri dengan sekuat tenaga. Tanpa menyadari jika lantai kamar mandi saat ini basah.

Fake God with Dimensional Group ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang