STAINED GLASS
❝Sampai detik ini seenggaknya gue masih benci sama lo Jo. Is it good, right?❞ —Athenea Roseneath C.
•Setelah mengucapkan kalimat yang benar-benar tak pernah Ares sangka pada beberapa hari yang lalu, sikap dan perilaku Sena pada pemuda itu tetap sama saja. Sena malah semakin dingin dan tidak sama sekali ingin berbicara dengannya. Seperti contohnya semalam saat makan malam bersama, Eris dan Aiyas sibuk bercerita mengenai masa kecil Sena yang sangat ingin menjadi astronot, tetapi sang gadis yang menjadi topik pembicaraan sama sekali tidak mengeluarkan suara. Layaknya patung pada museum, Sena hanya sibuk menyantap makanan malamnya tanpa ada niat untuk mengucapkan satu atau dua patah kata.
Hari ini adalah hari senin, hari dimana seperti biasa untuk sekolah di Indonesia melaksanakan upacara bendera, hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa nasionalis kita terhadap negara, selain itu untuk menghormati dan menghargai setiap perjuangan para pahlawan kita untuk meraih kemerdekaan. Semua siswa SMA Garuda sudah memenuhi lapangan upacara dan bersiap untuk berbaris, beberapa menit lagi upacara akan dilaksanakan.
Sena, Jihan, Lisha, Elana dan Bulan sudah berjalan beriringan menuju lapangan dengan masing-masing tangan memegang topi. Tidak seperti kebanyakan drama siswa dan siswi di pagi senin yang cerah, SMA Garuda cukup disiplin bila berbicara soal upacara.
SMA yang menjadi salah satu sekolah favorit di kota ini tidak segan-segan memberi hukuman dan sanksi pada siswa dan siswi yang tidak disiplin. Maka dari itu, jarang sekali siswa dan siswi disini tidak membawa topi. Sampai-sampai mereka punya dua topi cadangan, agar tidak mendapat hukuman.
Sena mengikat rambut pirangnya yang panjang menjadi satu, lalu memasukkan nya ke dalam lubang pada belakang topi dan memakainya ke kepala. Gadis cantik itu sudah berdiri tegap dengan barisan kelasnya, XII MIPA 2.
"Han, Sha gue ketemu buku nya!" cicit Elana kegirangan.
Semalaman Elana sibuk menelepon Lisha, Jihan dan Bulan. Ketiga gadis itu menjadi target dalam pencarian buku catatan milik Elana. Buku catatan Bahasa Inggris milik Elana hilang, dan itu akan menjadi hal terburuk yang pernah Elana alami. Bukan tanpa alasan, hari ini ada pelajaran Bahasa Inggris dan pada jam pelajaran terakhir mam Dewi si guru paling galak seantero SMA meminta untuk buku catatan dikumpulkan, karena akan ada pemeriksaan catatan berkala untuk setiap minggunya.
"Di?" tanya Jihan.
"Di bawah bantal gue taunya!" Katanya dengan cengiran polos.
"Tuh kan, makanya jangan teledor." Ucap Lisha sembari memutar bola matanya malas. Gadis itu berbaris tepat di samping Sena dengan cepat menoyor kepala Elana.
Sementara Elana berada di barisan depan Sena. Jihan dan Bulan berbaris di belakang Sena dan juga Lisha. Untuk berbaris pada saat upacara, barisan perempuan ada di belakang barisan laki-laki.
"Si stepbrother lo belum dateng ya Sen?" tanya Jihan yang melirik kelas sebelah.
Sebelah barisan kelas XII MIPA 2 ada MIPA 3, itu artinya kelas Ares. Benar saja Sena belum melihat keberadaan pemuda itu padahal upacara akan segera dimulai.
"Tadi pagi gak ketemu emang?" tanya Lisha.
"Gak, gue langsung pergi, gak sarapan." Jawabnya tampak acuh.
"Lo tuh sebenernya di rumah gimana sih sama Ares? Masa gak pernah berinteraksi?" Jihan yang berdiri di belakang pun sedikit memajukan kepalanya.
"Iya emang enggak." Kata Sena memalingkan pandangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/265903247-288-k269676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐚𝐢𝐧𝐞𝐝 𝐆𝐥𝐚𝐬𝐬' 𝐑𝐨𝐬𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤
Teen FictionPernikahan yang dilakukan oleh kedua orang tua Sena dan Ares, membuat keduanya mau tak mau harus tinggal satu atap, dan Ares sangat mensyukuri karunia itu. • "Air sama minyak itu gak bisa menyatu karena sifat molekulnya yang berbeda. Kayak lo sama...