Prolog

10.8K 691 33
                                    

"Park Jihoon,"

Yang disebut namanya menoleh, hanya untuk mendapati seorang pemuda pendek dengan kacamata minus yang membingkai paras cantiknya, lengkap dengan satu tangan mendekap beberapa buku tebal sementara tangan yang lain memegang sepucuk kertas berwarna emas.

Jihoon tidak langsung menjawab, hal pertama yang dilakukannya adalah memindai penampilan si April penuh penilaian.

"Hyunjin menitipkan ini padaku, untuk diberikan padamu." lanjut pemuda itu kemudian menyerahkan sepucuk kertas yang digenggamnya pada Jihoon.

"Apa ini?"

"Kau bisa membaca, bukan?" sinis pemuda itu.

Dan Jihoon menyeringai, terkekeh sok ramah sebelum meneliti kertas yang diberikan padanya.

Sebuah undang. Untuk pesta ulang tahun milik Hwang Hyunjin. Dan jika Jihoon tidak salah ingat, Hyunjin ini teman satu kelasnya.

"Well, aku tidak menyangka kalian masih menganggapku ada." ujar Jihoon dengan nada mencemooh.

"Aku hanya menyampaikan pesan yang dititipkan padaku." balas pemuda itu, dia menyayukan pandangannya.

"Apa kalian yakin ingin aku datang?"

Pandangan pemuda itu semakin sayu, terlihat sangat jelas bahwa dia enggan berurusan dengan Jihoon. "Sekali lagi, aku hanya menyampaikan pesan yang dititipkan padaku untukmu. Sisanya terserah padamu, kau akan datang atau tidak, terserah. Aku tidak peduli."

Jihoon tertawa mendengar kalimat tajam dari pemuda itu. "Yah, sampaikan ucapan terima kasihku pada si Hyunjin ini, Hyunsuk-ssi."

Hyunsuk, pemuda itu langsung melengos pergi meninggalkan Jihoon yang masih tertawa menghinanya.

"Ngomong-ngomong pantatmu terlihat semakin kenyal, Choi!" teriak Jihoon saat Hyunsuk berada cukup jauh darinya.

Membuat beberapa murid yang berada di koridor spontan langsung saling berbisik, mengatai Jihoon si biang keributan dan manusia mesum.

Hyunsuk tidak mempedulikan apapun yang diucapkan pria bermarga Park itu.

Karena sesungguhnya ia sangat enggan bersinggungan dengan si tinggi, tapi keadaan selalu memaksanya untuk bersitatap dengan Jihoon.

Mereka sekelas, dan Hyunsuk adalah ketua kelas sedangkan Jihoon seorang berandal. Mau tak mau Hyunsuk selalu terlibat dengannya, dengan masalah yang Jihoon ciptakan.

Dan sekarang Hyunsuk harus kembali berurusan bersama pemuda itu karena Hyunjin menitipkan undangan padanya.

"Sial." ia mendesis risih saat netranya menangkap beberapa pandangan melecehkan dari beberapa murid padanya.

Ini semua gara-gara si brengsek Jihoon yang berucap seenak jidatnya.

Hyunsuk menggerutu, memaki Jihoon pembawa masalah tanpa tahu masalah apalagi yang menantinya bersama Jihoon di depan.

TBC

Truly Madly Deeply [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang