Part 18

3.7K 483 48
                                    

"Oh, ya, Jihoon, apa Jennie noona memiliki kakak?" Hyunsuk memulai obrolan ketika Jihoon baru saja menyelesaikan mandi malam yang sangat malamnya itu.

Bukannya Hyunsuk terjaga sampai larut karena menunggu Jihoon atau apalah, tapi ia tidak bisa tidur beberapa hari ini, karena Winter.

Jelas Hyunsuk tidak bermaksud menyalahkan Winter tapi memang dia penyebabnya, Hyunsuk sulit terlelap dengan nyaman, semua posisi terasa salah baginya.

Dan itu wajar, menurut apa yang ia baca. Hyunsuk tidak harus berusaha dengan keras agar bisa terlelap, itu justru akan membuatnya stres dan semakin sulit terlelap, itu juga menurut apa yang ia baca.

Membaca memang sangat bermanfaat, Hyunsuk sekarang tidak lagi heran ketika Jihoon bisa lebih pintar dari gurunya, pemuda itu banyak membaca.

Dan Hyunsuk ketularan suka membaca, ia merasa sangat pintar saat ini.

Maka, Hyunsuk memutuskan untuk bersantai meskipun ini tengah malam.

"Yah, ada apa?"

"Namanya Song Mino?"

Jihoon masuk ke dalam selimut, mendekatkan wajahnya pada perut Hyunsuk kemudian menyapa Winter, berharap semoga anaknya mau menyapa balik.

"Uhuh, ada apa?" kosa kata Jihoon memang sedikit. Hyunsuk akan memakluminya sejauh pemuda itu masih menanggapi meski singkat dan itu-itu saja yang ia katakan.

"Beberapa hari yang lalu dia datang kemari dan bertanya nama Ibuku, dia juga memiliki foto Ibu."

Jihoon berhenti berbicara pada perut Hyunsuk, kini menatap langsung pada wajah cantik milik istrinya. "Untuk apa?"

"Aku tidak tahu."

"Kau bertanya untuk apa?"

"Tidak." dan Jihoon langsung menyayukan matanya. "Bukan karena aku bodoh, tapi dia langsung pergi ketika aku hendak bertanya!" sela Hyunsuk karena tahu Jihoon akan mengkritiknya.

Jihoon terkekeh sayang, berbaring dan mengajak Hyunsuk untuk ikut berbaring. "Tidurlah, ini sudah malam."

Bukan karena Jihoon tidak merasa heran, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk berpikir berlebihan dan ia sangat lelah.

Lagipula, Jihoon percaya keluarga Jennie sepenuhnya. Mereka tidak mungkin berbuat jahat.

"Bagaimana dengan Ibuku?"

"Aku akan bertanya pada Jennie noona besok." Jihoon semakin mendekat pada Hyunsuk yang berbaring membelakanginya—dia tidak pernah bisa tidur terlentang sejak Winter membesar. Dan tidak pernah tidur menghadap Jihoon karena Winter selalu banyak meminta jika dia terhimpit—menurut spekulasi Hyunsuk.

"Sekarang tutup matamu dan jangan bermimpi." ucap Jihoon pelan, "selamat malam, Papa." bisiknya semakin pelan, ragu Hyunsuk akan mendengar itu

Hyunsuk langsung menutup matanya, merasa sangat santai dan nyaman berada di dalam pelukan Jihoon, sampai semua stres dan gangguan sulit tidurnya segera teratasi.

***

Satu-satunya alasan yang membuat Hyesun menyembunyikan Hyunsuk dari Ayahnya adalah karena ia tidak mau keponakannya bernasib buruk.

Truly Madly Deeply [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang