Jade mengecup singkat puncak kepala Renjun yang tertidur terlentang di sampingnya. Bayi mungil itu sedang dalam waktu tidur siangnya. Kedua tangan Renjun mengepal di kanan dan kiri kepalanya, sementara mulutnya masih menghisap botol susu yang tinggal sedikit isinya tentunya dengan botol yang dipegangi Jade.
Melihat isi botol sudah kosong, Jade dengan perlahan mencabut botol itu dari mulut Renjun. Bayi mungil itu awalnya melenguh pelan lalu mendecap-decapkan bibir seakan menghisap nipple silikon kesukaannya.
Begitu tidak merasakan apapun, Renjun mulai merengek. Dengan cepat Jade langsung memasukkan dummy ke dalam mulut si mungil lalu menepuk-nepuk sebelah pahanya agar tidur Renjun kembali nyenyak.
Sebuah senyuman mengembang di wajah Jade ketika dirinya berhasil menidurkan si mungil. Oh iya, ngomong-ngomong barisan bucin Renjun memang kembali berada di mansion Zhong. Tentunya bermaksud untuk mengajak objek kebucinan mereka bermain.
Jika Renchin bertanya mengapa Jade yang menidurkan Renjun dan bukan Chenle. Jawabannya adalah karena remaja itu berhasil memenangkan batu-gunting-kertas melawan bucin Renjun yang lain. Jadi, Jade mendapat kesempatan untuk menidurkan bayi itu.
Di sisi lain Chenle, Jiel, Marel, dan Jace duduk di sofa tidak jauh dari ranjang besar tempat Renjun dan Jade berbaring. Ke-empat remaja itu awalnya bermain game online bersama diselingi dengan obrolan--umpatan.
Hingga tiba-tiba saja topik obrolan mereka berubah dari merk popok Renjun hingga judul lagu yang sedang hits beberapa waktu lalu.
"Gue tau lagu itu. Kalo gak salah judulnya 7 days a week"
Mendengar ucapan Jiel, Marel mengerutkan kening.
"Bukannya cuman 7 days?"
"Iya, 7 days a week"
Chenle menatap Jiel jengah ketika mendengar teman seperpopokannya itu tidak mengerti maksud Marel.
"7 days!"
"Hah, cuman 7 days"
Jiel menatap Chenle dengan pandangan bertanya.
"7 days! A wEeK eObSeO!"
Marel yang kebetulan duduk di sebelah Chenle harus menahan bahu pemuda itu agar tidak beranjak dan menghajar kelemotan Jiel. Jade yang menatap mereka dari ranjang hanya mampu terkekeh pelan melihat keseruan pertengkaran itu.
Sementara itu, Renjun yang mendengar keributan di sekitarnya mulai mengerutkan kening. Tidur si mungil itu mulai terganggu dengan perdebatan Chenle, Jiel, Marel, serta Jace.
"Ung"
Kedua mata serupa rubah itu mengerjap beberapa kali hingga akhirnya benar-benar terbuka. Merasa semakin terganggu kedua netra itu perlahan berkaca-kaca. Dengan kasar Renjun melempar asal dummy yang awalnya terpasang di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutie Pie (COMPLETED)
FanfictionBiasanya geng badboy sekolah hanya bisa luluh pada seorang gadis baik atau sebut saja goodgirl. Namun di Neo High School, kumpulan berandalan itu justru bertekuk lutut pada seorang bayi. Ini kisah Renjun, bayi mungil dengan pipi kelebihan muatan yan...