"Ayah..." Krisan memeluk James saat ia tiba di tanah air.
"Dek, ayah kangen!" James memeluk erat Krisan.
"Ayah.. Thank you." Krisan mendongak.
"Everything Will be okay, sweet heart." James mengusap pipi putri kesayangannya.
"Pindak kuliah di sini, hmm?" Tanya James.
Krisan mengangguk lalu kembali membenamkan wajahnya di dada sang ayah.
Sudah 6 bulan lamanya Alpha dan Ayunda bercerai. Ayunda sendiri sudah pindah keluar kota. Sementara Ilyas mengundurkan diri karena ia tak sanggup harus berhadapan dengan James karena malu. Ibunda Alpha mengelola Resto dan di bantu oleh saudaranya.
"Duduk, Al." James menunjuk sofa di ruangannya.
Alpha mengangguk dan duduk dengan tegap seperti biasa.
Tak berselang lama, Elang menyusul masuk dan duduk di sofa bersebelahan dengan Alpha."Al, saya sama Elang sudah diskusi." James menjeda ucapannya. Ia menatap Elang.
"Gue sama ayah pengin supaya lo belajar tentang bisnis Al. Gue sama ayah perlu bantuannya setidaknya untuk kelola SDM (karyawan)." Elang menepuk pundak Alpha.
Pria yang berstatus duda itu mengerjapkan matanya.
"Gue udah tahu lo mampu, Al. Gue mau lo jadi lo mengurus semua SDM di perusahaan ini." Elang menoleh pada ayahnya dan di jawab dengan anggukan.
"Lo harus berkembang demi masa depan lo dan adik gue." Elang memicingkan matanya.
Tak tahu lagi Alpha harus berkata apa. James dan Elang begitu baik terhadapnya.
***
"Ayah sama kak Elang bilang begitu?" Krisan memperjelas apa yang baru saja ia dengar.
Alpha mengangguk. "Gue bingung dan merasa gak enak sih." Alpha menyandarkan kepalanya di pundak Krisan.
"Terima aja, Al. Gue tahu lo pasti merasa gimana-gimana. Tapi ayah sama kak Elang gak akan ngambil keputusan kalo mereka gak yakin." Krisan mengusap pipi Alpha lembut.
"Al, kita ini status nya apa?" Tanya Krisan. Alpha langsung mendongak.
"Maksud kamu?" Tanya Alpha.
"Status kita ini apa? Pacaran? Temenan atau apa?" Krisan menatap Alpha lekat.
"Gini, bagi aku, kamu adalah segalanya. Kamu tahu alasan aku bertahan di sini dan menerima tawaran kerja di sini karena apa?" Alpha menggenggam tangan Krisan.
"Apa?" Tanya Krisan.
"Karena kamu." Alpha mengecup punggung tangan Krisan.
"Aku suka kamu sejak pertama kali ketemu." Alpha tersenyum.
Krisan memeluk Alpha erat.
"No gue elu per hari ini, oke mas pacar!?" Krisan menggigit pipi Alpha.
"Setuju!" Alpha menarik pinggang Krisan dan menyambar bibir gadis yang sudah duduk di bangku kuliah itu.
Ciuman yang lembut dan tak menuntut membawa Krisan pada pangkuan Alpha. Krisan membalas ciuman Alpha yang terasa manis.
"Ngggg--- Al..." Krisan melenguh ketika Alpha mengecup lehernya.
Hari ini mereka berada di apartemen Alpha. Iya, sejak Krisan kembali ke Indonesia Alpha memilih mencicil sebuah apartemen yang tak jauh dari rumah Krisan.
"Alpha ... " Krisan gelisah ketika perlahan tangan Alpha mengusap punggungnya.
Alpha tak menjawab ia sungguh tak kuasa menahan hasrat nya yang sudah membumbung tinggi.
Alpha melepaskan pagutannya. Ia menatap Krisan yang juga sudah di penuhi kabut gairah. Gadis itu tersenyum dan menggigit bibir nya. Alpha semakin gemas di buatnya.
Ia kembali menyambar bibir milik Krisan dan perlahan ia mengecup leher Krisan dan entah kenapa tangannya tak bisa di cegah. Ia meremas dada Krisan dan terdengar lenguhan dari bibir Krisan. Alpha menelusup kan tangannya ke dalam blouse milik Krisan. Ia menarik pengait bra milik Krisan dan sekali tarik benda tersebut langsung bisa di buka oleh Alpha. Sapuan tangan Alpha di puncak dada Krisan membuat gadis itu mendesah pelan. Apalagi ketika Alpha memainkan puncak dadanya dengan lembut dan gemas.
"I want you, Krisan Budiarta." Bisik Alpha dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
RomanceCinta yang di mulai dengan baik maka akan berakhir dengan baik pula.