21

297 7 0
                                    

"Belum pada bangun?" Tanya James pada Elang.

Pagi itu Elang bangun terlebih dulu dan memilih menikmati kopi pahitnya di ruang makan. Beberapa koki terlihat siap menerima perintah.

"Pengantin baru, Yah." Elang menaikkan satu alisnya.

"Oh, i almost forget." James terkekeh.

"So? When you'll---"

"Yah, please." Elang mendengus pelan.

James mengedikkan bahunya.

"Ayah cuma tanya. Belum bisa move on dari mantanmu yang super model itu?" Goda James.

"Ck, cuma belum nemuin yang tepat aja." Sahut Elang.

"Di jalanin, bukan di tepatin." Sahut James cepat. Elang memilih tak menjawab ayahnya tentang pendamping hidupnya. Memang, sejak ia di putuskan oleh kekasihnya 2 tahun lalu, ia belum mau lagi terikat dengan wanita-wanita di sekitarnya. Ia memilih bekerja dan bekerja.

***

"Morning, wife." Suara serak Alpha dan ciuman hangat di pipi Krisan membuat wanita itu mengerng pelan.

"Morning, husband." Krisan mengerjapkan matanya.

"Jam berapa?" Tanya Krisn.

"Jam 9." Sahut Alpha

"Mau sarapan di kamar atau di ruang makan?" Tanya Alpha.

"Di ruang makan aja yuk, kasian ayah sama kak Elang." Krisan mengusap dada Alpha yang--euw.. ternyata banyak kissmark di sana.

"Al.." Krisan mengerjapkan matanya menatap kissmark yang bertebaran di dada Alpha.

"Apa?" Tanya Alpha yang mengerti maksud Krisan.

"Itu---aku yang buat?" Tanya Krisan dengan bodohnya.

"Menurut mu?" Alpha menaikkan satu alisnya.

Astagaaa!!! Krisan tak menyangka jika dirinya sebinal itu.

"I love this." Alpha mengusap bibir krisan dengan lembut.

"I love everything about you." Bisiknya lagi. Krisan tersenyum karena ia tahu Alpha tulus padanya.

Pengantin baru itu berjalan beriringan menuju ruang makan. Sudah ada Randy, Jatmiko juga Elang dan James.

"Capek banget kayaknya." Ejak Randy dan di timpali kekehan Elang.

"Jomlo kayak kita cuma nahan nafas." Sambar Elang.

"Makanya buruan cari pacar!" Timpal James. Elang memutar bola matanya mendengar ocehan ayahnya.

Ejekan dan godaan di tujukan pada Alpha dan Krisan tentu saja apalagi dengan mulut Randy yang lumayan pedas dan tajam. James sesekali tersenyum dan menggeleng.

***

"Kurang perhatian kali, Al." Randy menimpali dengan sok tahu. Elang tergelak.

"Mustahil kurang perhatian. Gue saksinya gimana rumit nya Alpha kalo Krisan lagi rewel." Ujar Elang menatap Alpha yang sedang menutup wajahnya dengan bantal sofa di kantor Elang.

Alpha menghela nafasnya dalam.

Tadi pagi sebelum berangkat ke kantor.

"Yang, aku berangkat ya. Jangan lupa jangan berangkat sendiri ke kampus. Tunggu Bng Jatmiko dulu." Alpha mengusap kepala istrinya dengan lembut.

Wanita cantik itu menoleh cepat nan galak. "Kamu gak mau nganter aku? Malu nganter aku ke kampus?"

Bibir Alpha menganga sempurna. " Kok ngomong gitu?" Tanya Alpha dengan lembut.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang