"Saaaaah..."
Suara itu tak menggema tetapi sangat syahdu dan khidmat. Tak banyak yang hadir di acara pernikahan Krisan dan Alpha. Hanya betul-betul keluarga inti saja. Acara pernikahan di adakan di sebuah villa milik keluarga Krisan yang terletak di Bali.
Krisan sangat cantik dengan balutan kebaya berwarna putih yang melekat sempurna di tubuhnya. Alpha berdecak ketika melihat belahan dada Krisan yang sedikit banyak terlihat menantang.
"Perasaan waktu fitting gak keliatan deh itunya." Alpha berbisik setelah akad.
"Ck, tapi cantik, kan?" Krisan mengerlingkan matanya. Setelah akad di lanjutkan pesta kebun yang lagi-lagi sangat privat. Kali ini Krisan kembali tampil cantik dan membuat tamu undangan berdecak kagum.
Mereka berdansa dan berbaur dengan tamu undangan. Sore itu menjadi sangat indah, di sebuah villa yang mengandap ke bibir pantai menjadi saksi kebahagiaan Krisan dan Alpha.
Sebetulnya sebelum pesta ini terwujud, keluarga Alpha dan James menginginkan pesta yang besar-besaran. James yang notabene adalah pengusaha sukses menginginkan putri semata wayangnya di pamerankan di khalayak ramai. Namun Krisan menolah mentah-mentah.
"Kamu malu ya punya suami kayak aku." Alpha menatap wajah Krisan yang berada di layar ponsel pintar nya.
"Kamu yang kayak gimana?" Tanya Krisan.
"Aku--duda." Sahut Alpha lirih. Krisan tergelak.
"Al, mana ada yang malu punya suami kayak kamu. Duda keren!" Puji Krisan.
Alpha sedikit tersenyum.
"Dengerin aku, Al." Krisan berbicara serius.
"Aku mau cuma kita yang tahu karena aku gak mau boros buang-buang uang. Ya walaupun keluarga aku dan kamu mampu, tapi aku rasa aku gak suka. Yang gak suka sama Papa banyak aku gak mau ambil resiko." Krisan tersenyum.
"Faham ya Al." Gadis itu kembali memberikan senyum yang selalu di rindukan Alpha.
Itulah yang membuat Alpha jatuh bertekuk lutut pada Krisan. Usianya masih muda namun pemikiran nya akan sesuatu terkadang jauh ke depan.
Malam semakin larut. Pesta pun sudah usai.
Krisan menoleh pada pintu kamar mandi yang baru saha terbuka. Nampak Alpha sudah segar, pria itu hanya mengenakan handuk sebatas pinggang dan lutut sementara dada bidang nya di biarkan terbuka.
"Udah hapus makeup nya?" Tanya Alpha mencondongkan tubuhnya menghirup leher jenjang Krisan.
"Udah, aku mau mandi dulu ya!" Krisan beranjak mengecup bibir Alpha sekilas.
Di kamar mandi, Krisan menatap tubuhnya dalam balutan sebuah lingeri merah menantang. Lingerie dengan potongan rendah di bagian depan dan belakang sungguh membuat ia risih. Namun ia teringat kembali ucapan Karen, sahabatnya yang agak-agak gak waras.
"Beb, bikin suami lo menggila dong ah!" Itu bisikan Karen yang tentunya dengan kado sebuah lingeri yang sudah ia kenakan.
Ia tersenyum mengingat jika hari ini ia adalah istri dari Alpha laki-laki yang sudah menjaga nya selama ini.
Ceklek.
"Sayang, kalo capek kamu tid----" Perkataan Alpha terhenti ketika sang istri melangkah dengan malu-malu dal balutan baju 'dinas malam' nya.
Ia menalan salivanya. Rambut Krisan yang sudah kering di tata sedikit berantakan. Riasan wajahnya sudah berganti wajah cantik alami istrinya.
"Wow!" Alpha mengerjapkan matanya dan bersandar pada sandaran sofa.
"How do i look?" Tanya Krisan yang berputar lucu di depan Alpha. Pria itu langsung menarik tubuh Krisan hingga jatuh kepangkuan nya.
Alpha menatap manik mata yang tengah mengerjap tepat beberapa sentimeter saja di hadapannya.
"I love you, wife." Alpha menyambar bibir Krisan yang langsung menyambut nya dengan penuh gairah. Krisan mengalungkan tangannya ke leher kokoh Alpha. Ciuman itu penuh dengan kabut gairah dan atmosfer kamar itu pun segera berubah semakin panas.
Sreeeek!!
Alpha merobek lingerie yang membalut tubuh Krisan.
"Al!!" Krisan menjauhkan wajahnya.
"Kenapa di robek?" Krisan protes.
"Aku beliin lagi nanti." Alpha menarik tengkuk Krisan tak rela ciuman nya di akhiri oleh istrinya tersebut. Krisan memekik ketika tubuhnya di angkat oleh Alpha menuju ranjang king size nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
RomanceCinta yang di mulai dengan baik maka akan berakhir dengan baik pula.