Pov Alpha
Gue masih memacu motor di jalanan yang lumayan sepi. Gue bener-bener merasa jadi manusia paling goblok. Serius Ayunda ngelukain Krisan? Pertanyaaan itu masih terus bergelayut di pikiran gue.
Gerbang rumah mewah itu terbuka, petugas keamanan menyapa gue dengan ramah.
"Lang, Krisan dimana?" Tanya gue pada Elang yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Lah? Lo bukannya ambil libur?" Elang menatap gue dengan heran.
"Ada urusan mendadak." Sahut gue sekenanya.
"Krisan di belakang kayaknya. Kalo Ayah lagi ke luar, lagi main ke tempat adiknya Ibu."
Gue mengangguk dan segera berjalan menuju kolam renang. Gue melihat Krisan sedang termenung di pinggir kolam. Setengah kakinya berada di dalam kolam. Perlahan gue berjalan dan menatap tangan kiri Krisan yang terbalut perban.
'Anjing!!' maki gue dalam hati.
Krisan tak tahu jika Alpha sudah berdiri di belakangnya.
"Krisan..." Suara Alpha membuat Krisan mendongak. Mata gadis itu bengkak.
"Al?" Ia mengernyitkan keningnya
"Bukannya lagi libur?" Tanya Krisan.
"Tangan lo di lukain Ayunda?" Elang berjongkok di samping Krisan. Jelas gadis itu terperanjat.
"Al?" Krisan menunduk.
"Maafin gue, gue bodoh. Gue gak tahu kalo Ayunda sebangsat itu." Alpha mengusap pipi Krisan.
"Gak apa-apa, Al. Kalopun gue di posisi Ayunda mungkin gue akan melakukan hal yang sama." Krisan mendongak. Alpha menatap sayu mata Krisan yang bening dan berlinang air mata.
"Mau nunggu gue?" Alpha mengusap kepala Krisan.
"Sekolah dulu yang bener, gue mau lunasin hutang orang tua gue dulu ke Bapaknya Ayunda."
Krisan melongo.
Alpha memilih ikut menceburkan kakinya ke kolam renang.
"Dua tahun lalu Ibu gue terlilit hutang ke Bank sekitar 3M. Gak bisa artinya segala aset akan di lelang Bank." Alpha menghela nafasnya.
"Saat itu, satu-satunya yang bisa nolong adalah Ilyas, Bapaknya Ayunda. Sayangnya, ada niat di balik itu. Ayunda adalah adik kelas gue saat kuliah. Dia ngejar-ngejar gue selama ini. Tapi karena gue gak tertarik dan gue gak suka jadinya ya gak gue gubris." Alpha menoleh pada Krisan yang tengah menatapnya dengan lembut.
"Lalu Bapaknya Ayunda menjodohkan gue dengan anaknya dan melunasi hutang Ibu gue ke Bank. Dengan syarat gue harus menikah dengan anaknya."
"Gue pernah bicara untuk cerai dengan Ayunda tapi sayangnya juga, Ibu gue dan Bapak nya Ayunda udah buat perjanjian kalo gue minta cerai, gue harus balikin uang 3M atau gue akan di proses secara hukum." Alpha menghela nafasnya.
"Sampai sini faham? Bukan gue gak suka sama lo. Tapi gue ini gak pantes buat lo. Gue ini-----"
Alpha tak melanjutkan ucapannya karena Krisan sudah mengecup bibir Alpha dengan lembut.
"Lo berharga buat gue, Al." Krisan tersenyum.
Alpha masih belum percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Itu ciuman pertama gue, Al." Krisan terkekeh.
"Gue selesaikan dulu masalah gue ya.." alpha memeluk Krisan erat.
Elang menepuk pundak James.
"Calm down, Yah. Krisan udah dewasa." Elang terkekeh merangkul ayahnya.
"Krisan, beneran ciuman sama Alpha?" Tanya James.
Elang terkekeh lalu mendorong tubuh ayahnya menjauh.
***
Sejak kejadian itu Alpha dan Krisan menjaga jarak. Terlihat dari Krisan yang memilih diantar jemput Jatmiko dari pada Elang.
Hari ini cuaca sedang terik. Krisan menikmati ice creamnya di mobil.
"Bang Jat, kakinya masih sakit?" Tanya Krisan.
"Udah nggak mbak." Jatmiko terkekeh.
"Eh?" Jatmiko mengarahkan pandangannya ke mobil sebelah dimana seorang perempuan tengah bermesraan di dalam mobil dengan seorang pria.
"Ayah?" Krisan memekik.
"Itu istrinya Alpha, mbak. Ayunda namanya." Ujar Jatmiko.
"Ayah... astaga!!!" Krisan hendak membuka kaca. Namun ponselnya bergetar. Satu pesan masuk di sana.
James Budiarta : calm down baby. Ayah sedang melakukan tugas dulu. Trust me, ayah gak macam-macam.
Krisan melongo. Ia mendongak melihat kembali ke mobil yang di kendarai Randy. Di kursi belakang seorang perempuan yang adalah istri Alpha tengah memeluk James dengan erat.
"Brengsek!!" Krisan mengumpat. Jatmiko pun menggeleng melihat istri sahabatnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
RomanceCinta yang di mulai dengan baik maka akan berakhir dengan baik pula.