5

526 12 0
                                    

"Kak Alpha gak ada niat pindah kerja?" Tanya Aurel teman Krisan. Alpha tak menjawab hanya tertawa pelan.

Hari ini Krisan dan teman-teman nya akhirnya pergi ke Pelabuhan Ratu.
Krisan yang di antar Alpha duduk di kursi penumpang di depan. Aurel dan Jessy duduk di kursi belakang.

"Diem Rel, Al lagi nyetir." Krisan mendelik pada Aurel temannya.

Alpha menoleh pada Krisan yang terlihat kesal karena kedua temannya terus menggoda Alpha.

Ada sekitar 7 orang yang pergi liburan kali ini. Salah seorang teman Krisan memiliki sebuah villa di dekat Pelabuhan Ratu.

"Al ke rest area dulu mau beli minum." Pinta Krisan. Al mengangguk tanpa bersuara.

Rest area yang lumayan ramai, banyak orang yang berhenti untuk beristirahat.
Krisan membeli minuman di Starbucks, satu untuknya satu lagi untuk Alpha. Krisan mengernyitkan keningnya ketika Aurel menyodorkan sebuah paperbag berisikan minuman dan cemilan untuk Alpha. Pria itu tersenyum dan berterima kasih. Krisan menghentakkan kakinya lalu menuju mobil salah satu temannya juga yang ikut di dalam rombongan.

"Carl, mobil lo masih kosong kan?" Tanya Krisan.

"Oh iya, masih kok. Kenapa Krisan?" Tanya cowok bernama Carl itu.

"Gue titip Jessy sama Aurel deh ya, soalnya gue mau mampir ke tempat saudara dulu, nanti gue nyusul ke Villa." Dusta Krisan.

"Okey, Krisan." Carl mengangguk.

Aurel dan Jessy tentu saja bingung ketika ia di minta pindah oleh Krisan. Namun tidak dengan Al. Ia sudah menebak jika Aurel dan Jessy akan di Singkirkan dari mobil Krisan.

Rombongan sudah jalan terlebih dahulu sementara Krisan dan Alpha masih duduk di rest area.

"Kenapa sih?" Tanya Alpha.

"Gak suka, mereka genit." Krisan mendelik pada Alpha. Lalu gadis itu menoleh pada paper bag yang ada di pangkuan Alpha.

"Gue mau itu." Rengek Krisan.

"Apa?" Tanya Alpha bingung.

"Itu yang tadi di kasih Aurel." Krisan mendengus.

Alpha menyodorkan paper bag itu dan ia pun sudah menebak apa yang akan terjadi.

Krisan menoleh pada seorang petugas cleaning servis.

"Mas! Mas!" Krisan melambaikan tangannya. Lalu ia menyerahkan paper bag itu tanpa menyisakan apapun. Alpha menggeleng kan kepalanya.

"Dikira gue gak bisa beliin minuman kali!" Gerutu Krisan.

"Apasih, ngedumel terus." Alpha melipat tangannya di dada.

"Gak tau ah!" Krisan mendengus sebal.

alpha tergelak melihat Krisan yang sedang cemburu.

***

Krisan hanya diam saja sejak mereka kembali menuju pelabuhan Ratu.

"Masih marah?" Tanya Al. Krisan diam saja. Sumpah demi apapun, Al merasa seperti anak SMA yang lagi di cemburui. Ia menggeleng kan kepala menahan tawanya.

"Krisan..." Panggil Alpha.

"I'm sorry, Oke?" Alpha menghela nafasnya. Krisan menolah.

"I'm jealous, Al." Mata Krisan berkaca-kaca.

Ya ampun!!!! Cuma karena kopi dan cemilan Krisan bisa seperti ini. Terkadang Alpha merasa sangat senang karena Krisan seperti sangat membutuhkan nya, berbeda dengan Ayunda, istrinya.

"I know.." Gumam Alpha lirih.

"Forget it, oke." Alpha mengacak rambut lembut Krisan.

Gadis itu menoleh menatap pria yang memakai kaca mata hitam dan membuat nya semakin mempesona.

"Al, mau punya istri dua?"

Dhuaarrrr!!!!!

Alpha membisu tak bisa menjawab. Bahkan untuk menoleh saja rasanya sulit sekali.

Hening, Alpha dan Krisan tak bersuara.

"Krisan, please... Jangan bikin gue bingung. Lo masih muda dan masih punya masa depan yang---"

"Lo gak cinta sama gue, Al?" Suara Krisan bergetar. Alpha membuang pandangannya ke luar.

"Please Al.." Krisan menggenggam jemari tangan Alpha.

"Gue mau kok jadi istri kedua lo, someday." Gumam Krisan pelan.

Alpha tak berusaha melepaskam genggamam Krisan yang terasa erat. Namun ia pun tak berani membalasnya. Ia takut, sungguh takut. Luapan cinta di dada nya sulit di kendalikan begitu juga dengan tatapan penuh cinta dari Krisan yang tengah menghujaninya.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang