3

717 13 0
                                    

Ada pertanyaan yang sulit di jawab dan itu sedang Alpha hadapi sekarang.

"Al? Lo cinta sama istri lo?" Tanya Krisan lagi.

"Ada pertanyaan lain gak? Misalnya gue udah makan apa belum? Gue ganteng sejak kapan? Gitu-gitu lah." Alpha membakar rokok nya dan mulai menyesap nya dalam.

"Males amat!" Krisan mendelik sebal.

"Ya udah mau makan apa?" Tanya Alpha lagi dengan kesabaran ekstra.

"Bubur ayam." Sahut Krisan lirih.

Alpha tersenyum.

"Nah gitu. Jangan bikin gue di ocehin Elang." Alpha berlalu memesan bubur ayam untuk Krisan dan ketoprak untuk dirinya.

Krisan masih diam. Ia hanya menatap bubur ayam yang masih terlihat masih panas.

"Kenapa lagi?" Tanya Alpha.

"Masih gak mau makan? Mau gue suapin?" Jelas pertanyaan nya hanya iseng belaka.

Krisan menoleh.

"Mau..."

Alpha pun membeku seketika.

***

James yakin dengan yang baru saja ia lihat. Itu Krisan putrinya dan sedang di suapi oleh Alpha. Jatmiko pun hanya menatap takut-takut pada James saat di tanya.

"Jat, itu Alpha sama Krisan, kan?" Tanya James.

"I--ya seperti nya Pak." Sahut Jatmiko.

James pun tiba di rumah.

Ia segera menemui Elang di ruang kerjanya.

"Udah pulang Yah?" Sapa Elang.

"Baru aja sampai." James duduk di sofa.

"Lang, kamu tahu kalo Alpha sana Krisan dekat?"

Elang pun mendongak menatap ayahnya.

Selama ini ia selalu menutupi perasaan Krisan pada Alpha. Ia takut ayahnya menyakiti Krisan dan Alpha.

"Come on. Don't get me wrong!" James melepas kacamata nya.

"Ayah cuma tanya." Imbuh James.

Elang menghela nafasnya.

"Ayah marah?" Tanya Elang.

"Ayah juga gak tahu, ayah baru lihat hari ini kalo mereka sangat dekat." James mengedikkan bahunya.

"Sejak kepergian Ibu, ada luka yang coba Krisan tutupi Yah. Tapi sejak dia dekat sama Alpha, perlahan-lahan Alpha bisa membuat Krisan bahagia lagi." Elang bangkit dari kursi kerjanya dan menuju sofa dan duduk bersebrangan dengan sang ayah.

James mengangguk tanda mengerti.

"Yah, please.. Krisan masih anak-anak dan dia butuh sosok yang bisa dia percaya." Pinta Elang.

"Ayah gak akan segan-segan lakukan hal mengerikan kalo Alpha sakitin Krisan." Ujar James.

***

Krisab berjalan riang menuruni tangga rumah mewahnya. Hari ini ia akan pergi sekolah seperti biasa.

"Pagi Yah!" Serunya. Ia mencium pipi James seperti biasa.

"Lagi happy, huh?" Tanya James.

"Happy dong!" Sahut Krisan.

"Dapet lotre?" Ejek Elang.

"Kepo!" Krisan menjulurkan lidahnya pada Elang.

"Dek, mau ayah kenalin ke anak teman ayah? Dia ganteng lho, lulusan UGM dia lagi magang di tempat ayah." James menatap air muka anaknya yang langsung berubah.

"Nggak mau, Yah." Krisan menggeleng.

"Oh? Sudah punya pacar?" Pancing James lagi.

"Ayah, please.." Krisan memicingkan matanya.

"Ayah cuma tanya, Krisan." James terkekeh.

Elang hanya tertawa pelan melihat James yang kaku dan di segani di dunia pekerjaan namun bisa lembut pada Krisan, ya hanya pada Krisan. Seolah Krisan adalah dunianya setelah istrinya meninggal dunia.

Selamat pagi.

Suara Randy terdengar di pintu dan di ikuti Alpha di belakangnya. Alpha yang selalu tampan dengan kaos hitam yang di lapisi jas hitam di padu dengan celana jeans hitam juga sepatu sport berwarna hitam pula.

"Apus iler bisa kali!" Bisik Elang pada Krisan.

"Gak lucu!" Krisan mendengus.

"Udah pada sarapan? Sini gabung." Ajak James. James yang di kenal baik pada Randy dan Alpha tak segan mengajak nya makan di meja yang sama.

Randy dan Alpha duduk berdampingan. Alpha berusah tak menoleh pada Krisan yang sedari tadi mencuri pandang padanya.

"Al, besok saya pergi ke Jerman kurang lebih 10 hari. Kamu ikut saya ya biar---." Ujar James

"Uhuuuuk...uhukkk!!" Krisan tersedak.

Elang tak kuasa menahan tawa nya. Begitu juga dengan Randy.

"Ayah, terus aku sama siapa?" Protes Krisan.

James menoleh.

"Kan ada Randy." Sahut James iseng.

"Ah ayah gitu!" Krisan merengut lalu mengambil tasnya dan berlalu menuju ke garasi dimana Jatmiko sudah menunggu.

"Awww----" terdengar suara Jatmiko mengaduh.

Randy berlari ke garasi mendengar suara mobil menderu kencang keluar dari garasi.

James tak terkejut. Ia hanya menggeleng dan tertawa.

"Krisan kabur, nyetir sendiri." Berita tahu Randy.

"Al.." James menoleh pada Al. Pria yang di panggil Al itu lantas segera berdiri lalu menunduk hormat. Ia segera memacu motor kesayangan nya dengan Jatmiko di boncengannya.

"Susah kalo Krisan ngambek." Elang terkekeh.

"Itu baru namaya putri ayah!" James tergelak. Randy tersenyum mendengar ucapan James.

"Randy, bersiap ya. Kamu yang akan ikut saja ke Jerman." James beranjak dengan di ikuti Elang dan Randy.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang